Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Orkun Kokcu, kapten Feyenoord Rotterdam yang menolak menggunakan ban kapten pelangi sebagai dukungan ke LGBT.
Sepak bola dunia, terutama Eropa, kerap menampilkan beberapa kampanye di setiap laga yang dimainkan. Salah satunya adalah kampanye LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).
Kampanye ini sudah diatur sedemikian rupa sejak 2010 silam. Namun kampanye ini baru mendunia dalam beberapa tahun terakhir.
Alasan adanya kampanye ini untuk mengingatkan masyarakat luas akan adanya perilaku seks yang harus dihargai karena menyangkut hak asasi manusia.
Dalam sepak bola sendiri, kampanye ini terlihat dari banyaknya lambang pelangi, entah itu logo tim, ban kapten, hingga bendera yang ada di dekat sepak pojok.
Belakangan, banyak pesepak bola yang dituntut menggunakan ban kapten bernuansa pelangi saat pertandingan berlangsung.
Meski dituntut, ada pula beberapa pemain yang menolak menggunakan ban kapten bergambar pelangi karena berpegang teguh pada keyakinannya.
Salah satunya adalah Orkun Kokcu. Kapten Feyenoord Rotterdam ini ogah menggunakan ban kapten pelangi saat Feyenoord bertandang ke markas AZ Alkmaar, Minggu (16/10).
Bahkan penolakan ini ditunjukkan pesepak bola muslim ini dengan memberikan ban kapten yang ia emban kepada rekannya, Gernot Trauner, karena dirinya berpegang teguh pada keyakinannya yang melarang LGBT.
Baca Juga: Profil Yussa Nugraha, Pemain Jebolan Feyenoord yang Kini Terdampar di Klub Liga 2
“Saya percaya semua orang bebas melakukan apa yang mereka mau dan rasakan. Saya memahami pentingnya kampanye ini. Tapi agama dan kepercayaan saya membuat saya merasa saya bukan orang yang tepat untuk hal ini,” ujar Kokcu dilansir dari Sport Haber 7.