Kronologi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Autopsi: Didatangi Polisi, Merasa Terancam

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 20 Oktober 2022 | 08:38 WIB
Kronologi Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Batalkan Autopsi: Didatangi Polisi, Merasa Terancam
Devi Athok menunjuk foto kedua putrinya yang terpajang di ruang tamu rumahnya. Keduanya meninggal dunia saat Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 133 nyawa melayang dalam peristiwa paling mengerikan dalam dunia sepakbola Indonesia. [Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kalau usut tuntas, kalau kalian berkorban hanya omongan saja, ya percuma. Ini lawannya negara. Saya mundur saja, kalau sendiri," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menepis tudingan telah mengintimidasi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang membatalkan permintaan autopsi. Dijelaskannya, pihak keluarga urungkan niat autopsi karena kemauan sendiri.

"Keluarga sementara belum menghendaki untuk dilakukan autopsi," ujarnya, Rabu (19/10/2022).

"Bagaimanapun untuk pelaksanaan autopsi meminta persetujuan keluarga," katanya.

Irjen Toni menegaskan, tidak ada intimidasi dari polisi sehingga autopsi urung digelar yang rencananya dijadwalkan pada Kamis 20 Oktober.

"Tidak benar ya, sekali lagi tidak benar," tegasnya.

"Silahkan di konfirmasi ke yang bersangkutan soal itu,"

Diberitakan sebelumnya, Federasi KontraS Andy Irfan mengungkapkan bahwa aparat kepolisian terus mendatangi rumah keluarga korban yang mengajukan permohonan autopsi.

Baca Juga: Momen Iwan Bule Main Bola Bareng Presiden FIFA, Warganet: Nggak Ada Empati?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI