Suara.com - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp membantah bahwa dirinya mengidap Xenofobia setelah menyindir tentang kekuatan keuangan klub-klub milik pengusaha negara Teluk, yang salah satunya adalah Manchester City. Pelatih asal Jerman itu membela diri.
Pada jumpa pers jelang laga lanjutan Liga Inggris akhir pekan kemarin kontra Manchester City di Anfield pekan lalu, Klopp ditanya soal kemampuan Liverpool dan tim-tim lain bersaing dengan City.
Klopp menyebut sulit karena jurang finansial yang terlalu dalam. Sebab, City dimiliki oleh "negara", dalam hal ini Uni Emirat Arab melalui Adu Dhabi United Group yang dipimpin Sheikh Mansour.
Tak cuma menyebut City, Klopp juga menyindir kekuatan finansial dari Newcastle United yang dipunya Arab Saudi dan Paris Saint-Germain yang dimiliki Qatar.
Baca Juga: Hancurnya Hati Diogo Jota, Cuma Bisa Dukung Timnas Portugal Lewat Layar Kaca di Piala Dunia 2022
Seberapa kerasnya Liverpool mencari keuntungan, mereka tidak punya cadangan dana sebesar City ataupun klub kaya raya lainnya. City bisa dengan mudah membeli pemain dengan harga mahal dan menggaji tinggi.
Ucapan Klopp tersebut lantas jadi ramai di media sosial dan media konvensional, karena dianggap Xenofobia alias ketakutan berlebihan kepada orang asing atau seseorang yang berbeda, dalam hal ini Timur Tengah.
Terkait hal ini, Klopp akhirnya memberikan klarifikasinya dalam konferensi pers jelang laga pekan ke-12 Liga Inggris 2022/2022, di mana Liverpool akan menjamu West Ham United di Anfield, Kamis (20/10/2022) dini hari WIB nanti.
"Saya tidak merasa, khusus untuk kasus ini, saya tidak merasakannya sama sekali," kata Klopp mengenai tudingan itu, seperti dilansir Tribal Football, Rabu.
"Saya tahu diri. Dan, Anda tidak dapat menyerang saya dengan sesuatu yang jauh dari kepribadian saya. Jika saya seperti itu, saya akan membenci itu. Saya akan membenci diri sendiri karena menjadi seperti itu," sambung eks pelatih Dortmund dan Mainz tersebut.
Baca Juga: Brentford vs Chelsea: Graham Potter Puji Habis Kualitas Thomas Frank
"Saya telah mengatakan berkali-kali hal-hal yang sedikit terbuka untuk kesalahpahaman, saya tahu itu. Itu tidak disengaja; kadang-kadang Anda mengatakan sesuatu dan Anda berpikir: 'Ya Tuhan, itu bisa diartikan seperti ini!' Tapi ini bukan salah satu dari momen-momen itu."
Klopp yakin penilaiannya tentang situasi keuangan City dan tim-tim kaya lainnya telah salah dipahami, mungkin dengan sengaja. "Itulah yang terjadi pada orang yang berbicara di depan umum."
"Ini bukan pertama kalinya saya salah dipahami. Saya tahu apa yang saya pikirkan ketika saya mengatakannya. Jika seseorang salah paham atau ingin salah paham, saya tidak bisa mengubahnya," tandas Klopp.