Siapa Andi Setiawan? Korban Tragedi Kanjuruhan ke-133, Banyak Patah Tulang dan Kondisi Kritis

Rabu, 19 Oktober 2022 | 10:54 WIB
Siapa Andi Setiawan? Korban Tragedi Kanjuruhan ke-133, Banyak Patah Tulang dan Kondisi Kritis
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Andi Setiawan menjadi korban tragedi Kanjuruhan ke-133. Andi Setiawan meninggal dunia, Selasa siang kemarin.

Andi Setiawan merupakan sebagai warga Jalan Kolonel Sugiono Gang 3C, RT14 RW04, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Hal itu dipastikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sekaligus Kepala Posko Crisis Center Tragedi Kanjuruhan, Wiyanto Wijoyo.

Sementara untuk korban yang masih dirawat, saat ini masih terdapat 9 orang. Yakni 7 orang dirawat di RSSA Malang dan 2 orang di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

Baca Juga: Presiden FIFA-Ketum PSSI Bermain Sepak Bola Bersama, Vino G Bastian: Lebih Baik Main ke Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan

“Hari ini kami merilis korban Tragedi Kanjuruhan. Ada tambahan satu orang atas nama Andi Setiawan (33),” ujar Wiyanto Wijoyo di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, selasa (18/10/2022) malam, dikutip dari BeritaJatim.

Andi Setiawan merupakan pasien rujukan dari RS Wava Husada Kepanjen Kabupaten Malang ke ICU RSSA Malang.

Andi Setiawan meninggal dunia Selasa (18/10/22) siang. Namun pada pagi pukul 08.00 WIB kondisi korban masih stabil.

Kemudian pukul 12.57 WIB mengalami penurunan kondisi dan tensi.

“Kemudian pukul 13.20 WIB dinyatakan meninggal dunia di ICU. Korban ini sebelum meninggal dunia sempat dirawat selama 17 hari,” tegas Wijoyo.

Baca Juga: Muncul Orang-orang Ngaku Korban Tragedi Kanjuruhan, Namun Tidak Bisa Berikan Bukti

Wijoyo menguraikan, ada enam diagnosa yang menyebabkan korban meninggal dunia. Pertama gagal nafas tipe 2 on ventilator. Lalu, contusio pulmonum H-14 (memar pada paru).

Selanjutnya, Moderate Ards PF Ratio 160. Pneumoni (infeksi paruparu), syok sepsis (infeksi luas) dan penurunan kesadaran GCS 3 x 1 DD Hipoxic Ensephalopaty dan DD Septic Ensephalopaty.

“Dalam bahasa umumnya korban ini mengalami infeksi pada paru-paru yang meluas,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI