Polisi Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan di Lapangan Bola Mapolda Jatim Rabu Besok

Selasa, 18 Oktober 2022 | 12:50 WIB
Polisi Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan di Lapangan Bola Mapolda Jatim Rabu Besok
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian akan lakukan rekonstruksi tragedi Kanjuruhan di lapangan Mapolda Jawa Timur. Rekonstruksi akan dilakukan Rabu (19/10/2022) besok.

Hingga kini tragedi Kanjuruhan mengakibatkan 132 orang meninggal dunia.

Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto.

“Rencana Rabu di lapangan bola Polda Jatim,” ujarnya Selasa (18/10/2022) pagi, dikutip dari BeritaJatim.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sambut Presiden FIFA Gianni Infantino di Istana Merdeka

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.

Ada 132 orang yang tewas dalam tragedi itu.

Polri kemudian melakukan penyidikan. Ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Security Officer SS, Kabag Ops Polres Malang Wahyu S, Danki Brimob Polda Jatim H, dan Kasat Samapta Polres Malang Bambang Sidik Achmad.

Sejauh ini sebanyak 8 korban tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.

Baca Juga: Pemeriksaan Ketua Umum PSSI Iwan Bule Terkait Tragedi Kanjuruhan Diundur

Menurut Direktur RSUD Saiful Anwar dr. Kohar Hari Santoso, empat dari delapan korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar ditempatkan di unit perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU).

"Untuk yang saat ini masih berada di ICU ada empat orang. Empat itu kondisinya masih tidak stabil," kata Kohar di Kota Malang, Senin.

Empat korban tragedi Kanjuruhan yang berada di ICU, kata dia, seluruhnya masih menggunakan alat bantu pernafasan.

Kohar mengatakan bahwa empat korban yang lain menjalani perawatan di fasilitas High Care Unit (HCU).

Korban yang menjalani perawatan di fasilitas HCU, menurut dia, kondisinya sudah lebih stabil mesti masih membutuhkan pengawasan penuh.

Ia mengatakan bahwa penempatan pasien di ICU dan HCU dilakukan berdasarkan kondisi pasien.

"Angka itu dinamis, makanya kita ada observasi di HCU. Jika ternyata butuh peningkatan (perawatan), dirawat di ICU. Untuk saat ini, empat orang di ICU dan empat lainnya di HCU," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI