Qatar Airways Buka Lowongan 10 Ribu Tenaga Kerja untuk Piala Dunia 2022 Qatar

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 15:46 WIB
Qatar Airways Buka Lowongan 10 Ribu Tenaga Kerja untuk Piala Dunia 2022 Qatar
Pesawat Boeing 777-300 dicat dalam desain retro dari Qatar Airways (ANTARA/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maskapai milik Qatar, Qatar Airways buka lowongan kerja 10 ribu tenaga kerja untuk melayani selama Piala Dunia 2022 Qatar. Sebab arus penumpang keluar masuk Qatar pasti akan tinggi.

Di sisi lain perekrutan besar ini pertama kali dilakukan pasca pandemi COVID-19.

Dikutip dari Alarabiya, dengan pembukaan lowongan kerja ini, diperkirakan tenaga kerja Qatar Airways melonjak hingga 55 ribu orang.

“Qatar Airways berada pada lintasan pertumbuhan setelah COVID-19 dan dengan persiapan Piala Dunia yang berjalan lancar, itu meningkatkan perekrutan di seluruh maskapai,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Jadi yang Termahal Sepanjang Sejarah, Berapa Dana yang Dikeluarkan Pemerintah Qatar?

Hanya saja Qatar Airways menolak merinci bidang apa saja yang diperlukan dan bagaimana status kerja pekerja.

Lowongan kerja ini akan dibuka di Filipina, India, dan negara-negara sejak akhir September.

Belum jelas berapa banyak staf baru yang akan ditempatkan saat Piala Dunia dimulai pada 20 November di Qatar.

Selama turnamen, Qatar Airways menyesuaikan 70 persen dari jadwalnya untuk memberi jalan bagi penerbangan tambahan yang tiba di Doha.

"Ini akan menjadi tantangan besar untuk dapat mengelola permintaan yang bergerak sangat cepat ini untuk jumlah penonton yang sangat besar," kata CEO Qatar Airways Akbar al-Baker kepada wartawan awal tahun ini.

Baca Juga: FIFA Berencana Siapkan Dana Kompensasi untuk Pekerja Migran yang Terluka saat Kerjakan Proyek Piala Dunia 2022 Qatar

Qatar menghadapi kekurangan personel yang luas karena bersiap untuk menerima sekitar 1,2 juta pengunjung selama Piala Dunia selama sebulan, yang diperkirakan akan memberi tekanan pada sektor infrastruktur, perhotelan, dan keamanannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI