TGIPF Tragedi Kanjuruhan Serahkan Laporan Investigasi ke Presiden Jokowi

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 14:17 WIB
TGIPF Tragedi Kanjuruhan Serahkan Laporan Investigasi ke Presiden Jokowi
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF tragedi Kanjuruhan serahkan laporan investigasi ke Presiden Jokowi Jumat hari ini. Rombongan TGIPF yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD tiba di Istana Kepresidenan sekira pukul 13.10 WIB dengan mengendarai bus Kemenko Polhukam.

Hanya saja Mahfud MD belum bisa membeberkan isi laporan itu.

"Saya bersama seluruh anggota TGIPF, yang 13 orang ini, akan menghadap Presiden untuk menyampaikan laporan, berdasarkan laporan-laporan yang mungkin belum terungkap di berbagai media maupun tim-tim lain; tapi isinya apa, ya saya harus selesai dulu menyampaikan ke Presiden," kata Mahfud.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TGIPF, tiba di Istana Kepresidenan lebih awal, sekira pukul 13.06 WIB. Dia menjelaskan kedatangannya dalam rangka mendampingi Mahfud MD untuk menyerahkan laporan hasil investigasi tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Shin Tae-Yong akan Mundur dari Timnas, Ini Tanggapan Presiden Jokowi

Zainudin menegaskan tidak ada dinamika maupun perbedaan berarti di antara seluruh anggota TGIPF dalam menyusun laporan hasil investigasi tersebut.

"Enggak ada dinamika, wong satu tim kok, sama kami," kata Zainudin.

Tragedi Kanjuruhan terjadi selepas pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10).

Usai peluit bubaran laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya, sejumlah suporter menerobos masuk ke lapangan dan dijawab petugas pengamanan dengan menembakkan gas air mata ke arah tribun.

Tercatat 132 orang menjadi korban jiwa dari peristiwa tersebut. (Antara)

Baca Juga: Akhir Sepak Terjang Serda BTW: Jadi Tersangka Tendang 'Kungfu' ke Suporter

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI