PSSI Sebut Datang ke Malang Bukti Iwan Bule Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 09:47 WIB
PSSI Sebut Datang ke Malang Bukti Iwan Bule Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. [dok. PSSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sonhadji menyebut kedatangan Mochamad Iriawan ke Malang tak lama setelah pecahnya Tragedi Kanjuruhan sebagai bukti tanggung jawab sang Ketua Umum.

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule tengah dalam tekanan besar pasca insiden berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu itu.

Sebagai ketua dari federasi sepak bola Indonesia, Iwan Bule dinilai punya tanggung jawab besar dalam peristiwa yang menewaskan setidaknya 132 orang tersebut. Karena itu, banyak pihak yang memintanya segera mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.

Sonhadji selaku Ketua Komite Wasit sekaligus anggota Exco PSSI, serta Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).
Sonhadji selaku Ketua Komite Wasit sekaligus anggota Exco PSSI, serta Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

Meski demikian, Iwan Bule hingga saat ini masih betah menduduki kursi orang nomor satu di PSSI. Sonhadji pun menyebut bentuk tanggung jawab bukanlah mundur, melainkan beraksi pasca pecahnya tragedi.

Baca Juga: Mahfud MD Nyatakan Tugas TGIPF Tragedi Kanjuruhan Rampung, Laporan Lengkap Diberikan ke Presiden Jumat Siang

"PSSI sangat bertanggung jawab. Pertanggungjawab dalam bentuk apa? sehari setelah kejadian (Kanjuruhan) pagi ketua umum terbang ke Malang," jelas Sonhadji di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022) malam.

"Ini salah satu bentuk tanggungjawab dan beliau delapan hari di Malang menghadapi ini semua. Lalu mengatur pentingnya investigasi dan datangi korban serta lain-lain," ucapnya.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Menurut Sonhadji itu adalah bentuk tanggung jawab yang nyata dari ketua umum PSSI. Oleh sebab itu, federasi sama sekali tidak angkat tangan.

"Hasilnya menurut kami penanganan korban. Itu salah satu bentuk tanggung jawab sebagai ketua umum dengan timnya, saya kira yang dilakukan ketum sudah banyak," pungkasnya.

Buntut Tragedi Kanjuruhan sepakbola Indonesia kini sedang dievaluasi total. Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 sedang disetop sementara waktu.

Baca Juga: Kabar Shin Tae-yong Bela Iwan Bule Soal Tragedi Kanjuruhan Disorot Media Asing

Kompetisi akan kembali dijalankan jika dirasa sudah siap. Pemerintah, PSSI, AFC, dan FIFA akan berkolaborasi melakukan transformasi sepakbola Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI