Sebelum Meninggal, Muncul Tanda-tanda Asfiksia pada Korban Tragedi Kanjuruhan

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 08:44 WIB
Sebelum Meninggal, Muncul Tanda-tanda Asfiksia pada Korban Tragedi Kanjuruhan
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Jawa Timur menyebutkan korban tragedi Kanjuruhan sebagian besar meninggal dunia karena asfiksia. Asfiksia adalah kondisi ketika kadar oksigen dalam tubuh berkurang.

Ada beragam penyebab asfiksia, mulai dari tersedak, paparan zat kimia atau asap, hingga mengidap penyakit tertentu.

Kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya kesadaran, cedera otak, hingga kematian.

Hal itu diungkapkan Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol. dr. Erwinn Zainul Hakim.

Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Tembus 754 Orang

“Sebagian besar memang muncul tanda-tanda asfiksia. Namun sebagian besar tidak ada trauma, mungkin detailnya bisa ditanyakan ke rumah sakit masing-masing untuk kepastian. Tapi yang non Faskes, data informasinya kami tidak ada. Hanya catatan dari pihak rumah sakit saat dibawa pihak keluarga,” kata Erwin, dikutip dari BeritaJatim.

Dia menjelaskan proses identifikasi data memang naik turun.

Karena tidak menggunakan metode DVI seperti biasa. Menurutnya, kematian dan pengelompokan ada tiga.

Pertama pada fasilitas pemerintah, yaitu rumah sakit terbantu seperti RSSA Malang, RSUD Kanjuruhan, dimana total korban meninggal sebanyak 44 orang.

“Kemudian fasilitas rumah sakit swasta. Di rumah sakit swasta ini dalam beberapa proses kroscek data sering terjadi perbedaan, karena yang dilaksanakan bukan proses identifikasi, sehingga terjadi double data. Dan data yang disampaikan ini, berdasarkan yang sudah kami kroscek bersama Pemerintah Daerah, sehingga bisa dipastikan datanya valid,” ulasnya.

Baca Juga: Kemarin Masih Update Tragedi Kanjuruhan, Mulai dari Rencana Renovasi Stadion sampai Kisah Pilu Aremania Probolinggo

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sekaligus Kepala Posko Crisis Center Dinas Kabupaten Malang drg. Wiyanto Wijoyo menjelaskan Total secara keseluruhan jumlah korban tragedi Kanjuruhan sebanyak 754 orang.

Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 132 orang.

Luka ringan sebanyak 596 orang dan luka berat sebanyak 26 orang.

“Dari jumlah korban luka tersebut, sebanyak 12 orang masih menjalani rawat inap. Yakni 9 orang di RSSA Malang dan sisanya 3 orang di RSUD Kanjuruhan Kepanjen,” ujarnya.

Jumlah korban luka ringan sedang memang ada sedikit perubahan data.

Karena ada yang masih masuk berobat, misalnya seperti gangguan pada mata, ada juga yang sudah berobat ke rumah sakit kemudian pulang dalam satu minggu kondisi matanya masih kurang enak, sehingga masuk lagi ke berobat ke rumah sakit.

“Jadi itu datanya yang luka ringan-sedang agak bervariasi. Tetapi sore ini sejak pukul 16.00 WIB, jumlah data korban yang fiks seperti yang kami sampaikan tadi,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI