Suara.com - Nama Edy Rahmayadi kembali disebut-sebut. Kinerja Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI tersebut dibandingkan dengan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, ketum saat ini.
Sorotan sendiri sedang mengarah kepada Iwan Bule setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Seruan agar Iwan Bule dan jajarannya di PSSI untuk mundur mencuat dari berbagai pihak. Namun, Iwan Bule dan banyak pengurus PSSI lainnya terang-terangan menyatakan menolak mundur.
Nama Iwan Bule makin ramai dibicarakan setelah pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyatakan siap ikut mundur jika sang ketum melepas jabatannya.
Baca Juga: Napoli Lolos ke 16 Besar Liga Champions dengan Style, Spalletti: Kebanggaan Seluruh Naples
Kondisi yang rumit di federasi ini seolah-olah mengingatkan publik sepak bola Tanah Air dengan sederet kontroversi saat Edy Rahmayadi masih menjabat Ketum PSSI.
Lantas, siapa sebetulnya sosok Edy Rahmayadi? Berikut ulasan profilnya.
Profil Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi lahir di Sabang, Aceh, pada 10 Maret 1961. Pada 1985, dia lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
Sejak saat itu, kariernya yang bermula sebagai komandan peleton di Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terus melejit.
Baca Juga: Lagi-lagi Hindari Wartawan, Iwan Bule Utus Exco PSSI Sampaikan Hasil Pertemuan dengan Komnas HAM
Selama karier militernya, Edy Rahmayadi sempat menduduki sejumlah jabatan penting di TNI angkatan darat (AD). Setelah naik pangkat menjadi Mayor Jenderal pada 2014, dia pernah bertugas sebagai Panglima Divisi Infanteri I Kostrad.
Lalu, pada tahun 2015, ia kembali ke Sumatera Utara untuk menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan.
Karier militernya mencapai puncak ketika ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Saat itu, pangkatnya naik satu level menjadi Letnan Jenderal (Letjen) pada 2015 hingga 2018.
Pada tahun 2016, Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Namun, setelah tiga tahun menjabat, purnawirawan perwira militer berpangkat akhir Letnan Jenderal (Letjen) itu memutuskan mundur dari jabatannya.
Keputusan itu diambil Edy lantaran dirinya memutuskan maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara. Langkah itu juga membuat Edy harus menanggalkan jabatannya sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Oleh sebab itu, Edy memutuskan pensiun dari militer pada tahun 2018 untuk memuluskan langkahnya terjun ke dunia politik.
Selama menjabat sebagai Ketum PSSI, sebetulnya ada beberapa catatan positif yang ditinggalkan Edy Rahmayadi. Di antaranya Timnas Indonesia U-16 menjadi kampiun Piala AFF U-16 2018.
Di era Edy Rahmayadi sepak bola Indonesia mulai berbenah dengan mendatangkan pelatih kelas dunia seperti Luis Milla.
[Aditia Rizki]