Suara.com - Pelatih timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, menjadi salah satu kandidat calon juru taktik Timnas Indonesia U-23 pada ajang SEA Games 2023.
Munculnya nama Bima Sakti ini tak lepas dari rencana Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang tengah mempertimbangkan untuk mengistirahatkan Shin Tae-yong dari tugasnya sebagai pelatih timnas Indonesia di SEA Games 2023.
Pasalnya, jadwal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 dengan SEA Games 2023 hanya terpaut beberapa hari saja. Tentu, hal ini tak memungkinkan bagi Shin Tae-yong untuk menghadapi keduanya secara maksimal.
![Pelatih kepala Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti (tengah) memberikan pengarahan kepada sejumlah pemain dalam sesi latihan di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (30/9/2022). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/30/65456-bima-sakti-timnas-indonesia-u-17.jpg)
Meskipun demikian, sebetulnya ada beberapa alasan yang mengindikasikan jika Bima Sakti bukanlah sosok pelatih yang tepat untuk menakhodai timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2023.
Berikut tiga alasan yang membuat Bima Sakti kurang cocok untuk menangani timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2023.
1. Kurang Pengalaman di Level yang Lebih Tinggi
Sejauh ini, pengalaman terbanyak Bima Sakti menangani tim nasional ialah di level usia U-16 tahun. Pekerjaan itu telah dimulainya sejak tahun 2020 bersama angkatan Marselino Ferdinan dan kawan-kawan.
Yang terbaru, Bima masih dipercaya untuk mengasuh timnas U-16 angkatan Iqbal Gwjangge dkk. Sehingga, sebagian besar karier kepelatihan Bima masih berkutat di kelompok usia u-23.
Sebetulnya, dia sempat menjadi salah satu staf pelatih timnas u-23 dan senior. Namun, saat itu statusnya ialah asisten pelatih Luis Milla. Minimnya pengalaman ini membuat Bima kurang layak untuk menakhodai skuad Garuda Muda di SEA Games 2023.
Baca Juga: Sikap Shin Tae-yong Bela Mochamad Iriawan Disebut Settingan, Begini Reaksi PSSI
2. Masih Minim Opsi untuk Skema dan Strategi