Suara.com - Jika diurutkan secara kronologis, ancaman mundur yang dilayangkan oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sebetulnya tak terlepas dari meletusnya Tragedi Kanjuruhan.
Sebagai informasi, ancaman mundurnya Shin Tae-yong dari pelatih timnas Indonesia ini diungkapkan juru taktik asal Korea Selatan itu melalui akun Instagram-nya pada Rabu (12/10/2022) malam hari WIB.
Shin Tae-yong mengatakan, dirinya akan ikut mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Indonesia apabila nantinya Iwan Bule memutuskan untuk meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Sebetulnya, jika diuraikan rangkaian peristiwanya, kronologi ancaman pengunduran diri Shin Tae-yong dari pelatih timnas Indonesia tak bisa dilepaskan dari insiden Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).
Berikut ini kronologis ancaman Shin Tae-yong mundur dari Pelatih Timnas Indonesia:
Tragedi Kanjuruhan (Sabtu, 1 Oktober 2022)
Pertandingan antara Arema FC versus Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2022-2023 berakhir dengan insiden kerusuhan kelam yang menewaskan 132 korban jiwa dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka.
IPW Mendesak Iwan Bule Mundur (Minggu, 2 Oktober 2022)
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, menjadi pihak pertama yang mendesak Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, LPSK Terima 20 Permohonan Perlindungan: Ada Yang Dari Pelajar
Menurut IPW, Iwan Bule seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di dunia sepak bola Indonesia ini.
Ucapan Bela Sungkawa Shin Tae-yong (Senin, 3 Oktober 2022)
Dua hari setelah meletusnya Tragedi Kanjuruhan, Shin Tae-yong menyampaikan ucapan bela sungkawanya untuk seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan pada Senin (3/10/2022).
Ucapan bela sungkawa ini disampaikan juru taktik asal Korea Selatan itu melalui akun Instagram-nya. Dia mengunggah sebuah foto yang memuat pita hitam sebagai ekspresi duka.
Iwan Bule Tanggapi Tuntutan Pengunduran Diri (Senin, 3 Oktober 2022)
Untuk kali pertama, Iwan Bule akhirnya memberikan tanggapannya soal tuntutan dari publik mengenai pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum PSSI.
Ketika itu, dia bilang, “Ya desakan semua orang bisa bicara apa saja,” kata purnawirawan perwira polisi berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) itu pada Senin (3/10/2022).
Tagar #IwanBuleOut Viral di Twitter (Kamis, 6 Oktober 2022)
Di media sosial, desakan publik kepada Iwan Bule semakin tak terbendung. Bahkan, tagar #IwanBuleOut sempat menjadi trending topic di Twitter pada Kamis (6/10/2022).
Publik ramai-ramai menuntut Mochamad Iriawan untuk segera meletakkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Petisi Tuntut Iwan Bule Mundur Capai 24 Ribu (Sabtu (8/10/2022)
Tak hanya viral di media sosial, desakan publik kepada Iwan Bule untuk mengundurkan diri juga disuarakan melalui sebuah petisi di laman Change.org.
Pada Sabtu (8/10/2022) pukul 12.30 WIB, setidaknya sudah 24.529 orang yang menandatangani petisi tersebut. Desakan semakin menguat, tetapi Iwan Bule tetap bergeming.
Shin Tae-yong Umumkan Pengunduran Diri (Rabu (12/10/2022)
Secara mengejutkan, Shin Tae-yong memberikan dukungannya kepada Iwan Bule untuk tetap mempertahankan jabatan sebagai Ketua Umum PSSI.
Bahkan, Shin Tae-yong turut mengancam ikut mengundurkan diri apabila nantinya lelaki yang akrab disapa Iwan Bule itu akhirnya melepaskan jabatannya sebagai orang nomor satu di PSSI.
Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI,” tulis Shin Tae-yong via akun Instagram-nya, Rabu (12/10/2022).
Menurut saya, jika Ketum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," tambahnya.
Kontributor: Muh Adif Setyawan