Suara.com - Kylian Mbappe berniat hengkang dari Paris Saint-Germain (PSG) kendati di akhir musim lalu sudah meneken kontrak baru.
Drama yang melibatkan Kylian Mbappe di PSG kembali mencuat seiring munculnya rumor winger Timnas Prancis itu berniat angkat kaki di Januari 2023 nanti.
Kabar tersebut pertama kali dilaporkan L'Equipe, yang kemudian disusul media-media Prancis lainnya dan media kenamaan Eropa.
Dalam laporan tersebut, pemain berusia 23 tahun itu dikabarkan meminta PSG untuk melepasnya pada bursa transfer Januari 2023.
Baca Juga: Jelang Lawatan Inter Milan ke Camp Nou, Xavi Hernandez Soroti Mentalitas Pemain Barcelona
Kabar tersebut tentu mengejutkan. Sebab, sebelumnya tak ada kisruh yang terjadi di kubu PSG sendiri yang berkaitan dengan mantan penyerang AS Monaco itu.
Anehnya lagi, Mbappe memutuskan untuk pergi di bursa transfer musim dingin Januari tahun depan usai dirinya meneken kontrak baru dengan PSG pada akhir musim lalu.
Kontrak itu sendiri berdurasi tiga tahun atau hingga 2025 mendatang. Bahkan dalam kontrak baru tersebut, Mbappe diberi kebebasan serta gaji yang jauh lebih besar dari sebelumnya.
Namun nyatanya privilege yang didapatkan Mbappe tak membuatnya benar-benar ingin bertahan lebih lama di Parc des Princes.
Spekulasi soal keinginan Mbappe tersebut pun bermunculan.
Baca Juga: Barcelona vs Inter Milan: Partai Final untuk Blaugrana di Camp Nou
Alasan Mbappe Angkat Kaki
Asal muasal Kylian Mbappe angkat kaki dari PSG sendiri tak lepas dari konflik internal yang ada di tubuh tim berjuluk Les Parisiens itu.
Konflik tersebut bermula sejak jeda internasional lalu, di mana Mbappe secara terbuka menyebut bahwa dirinya lebih nyaman bermain di Timnas Prancis ketimbang di PSG.
Ketidaknyamanan itu berdasarkan posisinya saat bermain. Di bawah arahan Christophe Galtier, Mbappe bermain sebagai penyerang tengah atau penyerang murni.
Sedangkan di Timnas Prancis, ia bermain lebih melebar atau sebagai penyerang sayap yang merupakan posisi favoritnya sejak awal kariernya.
“Saya bermain sangat berbeda bersama Prancis. Mereka meminta saya melakukan hal berbeda di sini ketimbang di PSG. Di sini (Timnas Prancis) saya punya kebebasan,” ujar Mbappe dikutip dari laman AS.
Mbappe menyadari ia bisa bermain bebas di Prancis karena Didier Deschamps memainkan Olivier Giroud sebagai penyerang murni, sehingga dirinya bisa bermain sebagai penyerang sayap.
“Pelatih (Deschamps) tahu bahwa kami memiliki Giroud sebagai nomor 9. Ia bisa menarik lawan dan saya bisa berlari ke ruang kosong. Di PSG berbeda, mereka menginginkan saya bermain di tengah,” lanjutnya.
Pernyataan Mbappe yang menyentil Galtier pun dibalas. Pelatih PSG itu menyebut bahwa klaim anak asuhnya itu salah besar.
“Saya tak berpikir dia (Mbappe) tak punya kebebasan (di PSG). Kami tak memiliki pemain dengan profil seperti Giroud, tapi dia cukup cerdik untuk mencari ruang agar Messi dan Neymar bisa memberi operan kepadanya,” balas Galtier dikutip dari Ace Football.
Kisruh ini kemudian berlanjut dengan unggahan Mbappe di media sosial, yang menuliskan kalimat ‘Pivot Gang’ di akun Instagram-nya.
Unggahan itu diyakini dikirimkan Mbappe untuk Galtier yang terus menerus memasangnya sebagai penyerang murni.
Karena unggahan itu, Galtier pun memberikan respons cukup mengejutkan dengan menyebut dirinya sensitif dengan unggahan itu.
“Kami (Galtier dan Mbappe) bertukar pikiran tentang banyak hal, saya orang yang sensitif dengan komentarnya dan refleksinya, dia adalah pemain yang sangat penting di tim,” ucap Galtier.
Karena kisruh tersebut, muncul lah rumor bahwa Mbappe memutuskan untuk angkat kaki dari PSG di Januari 2023 nanti.
Rumor kepergiannya ini dibarengi dengan rumor Luis Campos mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penasihat PSG.
Adapun Luis Campos memilih mundur karena menganggap manajemen PSG tak memenuhi kewajibannya seperti yang dijanjikan kepadanya sebelumnya.
Diyakini, Luis Campos bertekad mundur karena PSG tak kunjung mendatangkan penyerang nomor 9 murni yang sudah ia sarankan sejak musim panas 2022 lalu.
Adapun penyerang murni nomor 9 yang dimaksud adalah Gianluca Scamacca. Meski PSG sempat mencoba memboyongnya, namun Les Parisiens kalah dari segi penawaran dengan West Ham United.
[Penulis: Felix Indra Jaya]