Suara.com - Korban tragedi Kanjuruhan ke-132, Helen Prisela alami pendarahan organ dalam, hingga akhirnya dia meninggal dunia.
Helen Prisela meninggal dunia karena gagal napas akut. Sebab adanya cedera di luar paru-paru, yang disebabkan adanya sejumlah trauma.
Dengan adanya trauma itu, mengakibatkan komplikasi berupa cedera paru-paru.
Hal itu dinyatakan Spesialis Anastesi Konsultan ICU dr Arie Zainul Fatoni.
Helen Prisela sejak dirawat di RSUD Saiful Anwar Kota Malang tersebut sudah dalam kondisi menuju kritis.
Seiring berjalannya waktu, kondisi korban memburuk termasuk mengalami pendarahan pada organ bagian dalam.
"Sejak masuk sudah dalam kondisi agak kritis, namun, dalam perjalanannya didapatkan perburukan. Karena masuk sudah dengan multi trauma, kemudian ada pendarahan di organ dalam," katanya di Malang, kemarin.
Helen Prisela meninggal dunia pada pukul 14.25 WIB, Selasa kemarin usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar.
Helen Prisela (20) merupakan warga Dusun Banjar Patoman RT 2 RW 4 Desa Amandanom Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Sulit Bawa Miras di Kanjuruhan Setiap Pintu di Jaga Polisi
Helen Prisela sudah mendapatkan perawatan selama kurang lebih 10 hari sejak terjadinya tragedi di Kanjuruhan.