Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menjadi sorotan karena tak sekalipun menyebut PSSI dalam pernyataannya terkait kerjasama pemerintah dengan FIFA dan AFC untuk membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.
Bahkan, dalam unggahan akun Instagram Kemensetneg RI, Selasa (11/10/2022), nama PSSI juga tidak disebut dalam Tim transformasi sepak bola Indonesia. Lagi-lagi hanya pemerintah, FIFA, dan AFC yang disinggung.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pun buka suara terkait hal itu. Dia menjabarkan alasan utama mengapa Jokowi tidak menyinggung PSSI dalam pernyataannya.
"Saya kira begini, ini kan internal Pemerintah, kalau dilihat di Inpres Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, juga tidak disebutkan PSSI di situ," kata Menpora Amali kepada awak media di komplek Istana Negara, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga: Semangat Ganda Penggawa Persib Sambut Dihelatnya Lagi Liga 1
"Tapi di Kemenpora pasti tahu dengan siapa kami harus melakukan itu. Kami melibatkan semuanya mulai dari perancangan kurikulum, kemudian perencanaan pembinaan usia dini, semuanya bersama PSSI," sambungnya.
Meski begitu, Amali memastikan apa yang dilakukan pemerintah bukanlah bagian dari intervensi. Sebab, ada niat baik dari FIFA membantu menyelesaikan permasalahan sepakbola Tanah Air.
"Ya kan ini merespons surat FIFA ke Presiden Jokowi, kan surat FIFA langsung ke Presiden, bukan ke siapa-siapa," terang Amali.
"Tentu ini respons pemerintah, kalau toh tidak dibutuhkan, tidak masalah, tapi ini tanggung jawab kita bersama, begitu ada masalah, pasti pemerintah juga yang ditanya."
"Karena itu, karena tujuannya baik, FIFA bertujuan baik ingin membantu Indonesia untuk memperbaiki sepak bola Indonesia secara umum, khususnya kompetisi dan Tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi. Kita harus merespons niat baik FIFA," pungkasnya.
Baca Juga: Umuh Muchtar Nilai Pertandingan Liga 1 di hari Sabtu dan Minggu Kurang Tepat, Kapan Selesainya
Sebelumnya, Jokowi menerima surat dari FIFA yang ditandatangani oleh Presiden Gianni Infantino. Selain memastikan bebas dari sanksi terkait Tragedi Kanjuruhan, Jokowi mengatakan pemerintah bersama FIFA dan AFC akan membentuk tim transformasi sepak bola di Indonesia.
Selain itu, disebutkan Jokowi, FIFA akan berkantor di Indonesia untuk membantu dan membangun sepak bola ke arah lebih baik.