Suara.com - Pelatih tim nasional U-17 Indonesia Bima Sakti mengakui sulit untuk merotasi delapan pemain di skuadnya saat berlaga di Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.
"Itu karena waktu antarpertandingan mepet dan mempertimbangkan tensi laga," ujar Bima di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (7/10) malam.
Kedelapan pemain tersebut adalah Andrika Fathir (kiper), Muhammad Iqbal Gwijangge, Habil Abdillah, Sulthan Zaky, Muhammad Riski Afrisal, Muhammad Kafiatur Rizky, Arkhan Kaka dan Rizdjar Subagja.
Mereka selalu bermain sejak awal pada pertandingan kontra Guam, Senin (3/10), Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (5/10), dan Palestina, Jumat (7/10).
Para pemain tersebut menunjukkan performa yang baik pada laga-laga tersebut dan membawa Indonesia memenangi semuanya. Skuad berjuluk Garuda Asia itu menundukkan Guam 14-0, mengalahkan UEA 3-2 dan mengandaskan Palestina 2-0.
Arkhan Kaka menjadi yang paling menonjol di antara semuanya dengan enam gol yang dilesakkannya ke gawang lawan-lawan Indonesia di Grup B.
Catatan itu untuk sementara membuatnya berada di posisi kedua pemain tersubur Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, di bawah pemain China Wang Yudong yang sudah mengantongi tujuh gol.
Bima Sakti mengakui, dia sebenarnya ingin menurunkan nama-nama yang jarang bermain ketika timnas U-17 bersua Guam pada partai perdana di Grup B.
Akan tetapi, itu tidak jadi dilakukannya lantaran ingin meraup poin maksimal dari pertandingan pertama.
Baca Juga: Jelang Laga Hidup Mati, Timnas Malaysia U-17 Tak Gentar Hadapi Indonesia: Bola Itu Bundar!
"Kami mau mengambil titik aman untuk menaikkan kepercayaan diri pemain," tutur Bima.