Suara.com - Tragedi Kanjuruhan, Malang pastinya menjadi sejarah kelam sepakbola Tanah Air. Terlebih bagi skuad Arema FC yang terbilang terlibat langsung dalam insiden tersebut.
Manajer Arema FC, Ali Rifki menyebut mental pemain-pemain timnya sedang terguncang. Oleh sebab itu, ke depan tim berjuluk Singo Edan bakal membuka peluang melakukan pendampingan psikologis untuk anggota tim.
Tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober kemungkinan bakal membekas selamanya di benak para penggawa Arema FC. Apalagi, banyak dari anggota tim yang melihat secara langsung korban meninggal dunia.
Seperti diketahui ratusan orang harus kehilangan nyawanya akibat Tragedi Kanjuruhan. Tentunya ini menjadi pukulan telak untuk tim asuhan Javier Roca.
Baca Juga: Ogah Bocorkan Lawan Timnas Indonesia U-20 di Eropa, Yunus Nusi: Biar Tidak Dikira Bohong Netizen!
Manajer Ali Rifki menyebut untuk saat ini tim masih fokus mendampingi para korban. Setelah itu, manajemen Singo Edan bakalan membenahi mental pemain.
"Nanti setelah kami menangani keluarga korban, kami akan mengumpulkan seluruh tim dan akan kami tanyakan satu per satu," kata Ali Rifki saat ditemui di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
"Tim hari ini, kemarin, saya sempat video call, beberapa (pemain) tetap berusaha untuk menjaga kondisi dan mental," sambungnya.
Diakui Ali, manajemen siap memberikan pertolongan dari psikologis untuk para pemain dan anggota tim lainnya. Menurutnya, kondisi tim pastinya sangat terpukul.
"Akan kami bantu apabila terjadi apa-apa dengan mental mereka (pemain). Mereka juga tertekan dengan tragedi kemarin, banyak yang syok, tetapi ada juga yang selalu turun ke keluarga korban," pungkasnya.