Suara.com - Lionel Messi umumkan Piala Dunia 2022 Qatar jadi yang terakhir untuknya. Apakah Lionel Messi akan gantung sepatu?
Lionel Messi tidak mengatakan dengan gamblang masalah apa yang menimpa dirinya hingga umumkan Piala Dunia 2022 Qatar jadi yang terakhir untuknya.
"Ini Piala Dunia terakhir saya, pastinya. Saya merasa baik-baik saja secara fisik, saya bisa mengikuti pramusim yang sangat baik tahun ini, yang tak bisa saya lakukan tahun lalu. Penting sekali bisa sampai ke tempat saya saat ini, dengan performa bagus, bersama pikiran jernih dan banyak harapan," kata pemain berusia 35 tahun itu kepada ESPN Argentina seperti dikutip AFP.
Messi memberikan kode jika di Piala Dunia tahun ini dia gugup luar biasa.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia Terakhirnya Bersama Argentina, Lionel Messi: Ada Rasa Cemas dan Gelisah
"Ada cemas, ada gelisah dalam menghadapi Piala Dunia," kata dia.
Untuk diketahui jika Messi mengambil bagian dalam piala dunia sudah 5 kali sejak 2005. Dia sudah 164 kali membela Argentina. Dia sudah menyumbang 90 gol untuk Argentina.
Debut internasional Messi sebagai pemain pengganti melawan Hungaria pada 2005 hanya berlangsung dua menit sebelum mendapat kartu merah tetapi dia segera memantapkan dirinya dalam tim nasional dan melakukan lawatan ke Jerman untuk Piala Dunia pertamanya pada 2006.
Dia terus bermain pada edisi 2010 di Afrika Selatan, 2014 di Brazil di mana Argentina mencapai final, dan edisi 2018 di Rusia.
Tim saat ini yang dilatih Lionel Scaloni sudah menjalani 35 pertandingan tak pernah kalah kemungkinan menjadi salah satu favorit juara turnamen tersebut.
Baca Juga: Tiga Pemain Persib Kembali Dipanggil PSSI untuk Pemusatan Latihan Timnas U-20
"Kami telah mencapai momen yang baik, dengan tim yang sangat lengkap dan sangat kuat, tetapi apa pun bisa terjadi,” kata Messi.
"Semua pertandingan sangat sulit. Favorit tidak selalu yang akhirnya menang atau menempuh jalan seperti diperkirakan."
"Argentina selalu menjadi calon juara karena sejarahnya. Tapi kami bukan satu-satunya favorit, ada tim lain yang berada di atas kami."
Argentina berusaha menjuarai Piala Dunia ketiganya dan sekaligus yang pertama sejak 1986, dengan mengawali laga pada 22 November melawan Arab Saudi di Lusail, sebelum pertandingan Grup C lainnya melawan Meksiko dan Polandia.
Messi sering kesulitan mengikuti jejak ikon Argentina Diego Maradona di panggung internasional terbesar, meskipun secara mengejutkan dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia setelah timnya kalah dari Jerman dalam final 2014.
Empat tahun lalu di Rusia dia hanya mencetak satu gol empat saat Argentina disingkirkan 3-4 oleh tim yang akhirnya juara dunia, Prancis, pada babak 16 besar, menyusul kekalahan memalukan 0-3 dari Kroasia pada babak penyisihan grup.
Tetapi ada anggapan bahwa peraih Ballon d'Or tujuh kali itu akan mundur jika berjaya dalam Piala Dunia di Timur Tengah itu.
Messi memenangkan penghargaan pemain terbaik saat memimpin Argentina merengkuh mahkota Copa America tahun lalu usai mengalahkan saingan berat Brazil dalam final untuk memenangkan gelar turnamen besar pertamanya dalam 28 tahun.
Qatar kemungkinan menjadi kesempatan terakhir bagi Messi dan juga seteru abadinya, Cristiano Ronaldo, 37, untuk akhirnya mengangkat trofi Piala Dunia.
"Saya harus menilai kembali banyak hal setelah Piala Dunia, apakah itu berjalan baik untuk kami atau tidak,” aku Messi pada Maret. "Saya harap ini berjalan dengan baik, tetapi banyak hal yang pasti akan berubah." (Antara)