Suara.com - PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), perusahaan yang menaungi klub Persib Bandung sependapat bahwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu merupakan momentum berbenahnya industri sepak bola Indonesia.
Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono menyebut insiden di Kanjuruhan adalah sebuah teguran. Menurutnya, ini menjadi momentum semua pihak berbenah agar sepak bola Tanah Air menjadi lebih jadi baik.
"Ini merupakan sebuah teguran yang keras bagi seluruh stakeholder industri sepak bola Indonesia. Kami turut menyerukan agar kita semua dapat berkaca dan memperbaiki segala kekurangan agar tidak ada lagi tragedi seperti di Stadion Kanjuruhan Malang," kata Teddy kepada awak media, Kamis (6/10/2022).
Teddy menjelaskan, Persib sendiri selama bergulirnya Liga 1 2022/2023 telah memberlakukan mekanisme sistem pertandingan secara ketat. Di antaranya meliputi sistem penjualan ticketing 100 persen secara online dengan verifikasi yang komprehensif.
Baca Juga: Brasil Mantap Puncaki Ranking FIFA Jelang Piala Dunia 2022
Dari setiap pembelian tiket yang dilakukan, calon penonton wajib memiliki KTP sebagai tanda pengenal dan juga sudah melakukan vaksinasi booster.
Selain itu, sebelum masuk ke area stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Persib telah menerapkan mekanisme penukaran penanda gelang ditambah dengan pemeriksaan keamanan yang menggunakan metode empat ring untuk memaksimalkan aspek keamanan.
Tentunya dalam proses perbaikan mekanisme sistem pertandingan ini tidak semua pihak bisa langsung menerimanya. Namun Teddy meyakini, ini semua dapat diterapkan dengan baik dan efektif demi kebaikan semua pihak.
"Mari kita bersama-sama bangkit dan berikan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia. Sudah cukup rivalitas antar suporter, sudah cukup korban jiwa yang jatuh. Sekarang saatnya kita melihat ke depan untuk kemajuan sepa kbola Indonesia," ucap Teddy.
Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada yang menaungi PSS Sleman, Andy Wardhanaputra. Ia menyebut tragedi Kanjuruhan bisa menjadi momentum untuk perubahan kultur sepak bola di Indonesia.
Baca Juga: Prediksi Arsenal vs Bodo/Glimt di Liga Europa: Preview, Skor dan Susunan Pemain
"Tentunya kami dari PSS Sleman menyampaikan belasungkawa atas tragedi atau musibah di Kanjuruhan. Saya rasa kita harus evaluasi bersama mudah-mudahan ke depannya kita bisa menyelenggarakan pertandingan dengan baik dan nyaman," ujar Andy Wardhanaputra.
"Terus juga saya melihat ini sebuah momentum yang baik untuk suporter dari berbagai daerah, yang mungkin selama ini ada rivalitas. tapi belakangan ini saya lihat ada acara-acara untuk mempersatukan, dan yang sebenarnya diinisiasi oleh mereka (suporter) sendiri," tukasnya.