Sebagai buruh tani, ayah Saguwanto, Mahfud berharap anaknya bisa kembali sembuh usai jadi korban Tragedi Kanjuruhan. Dia pun mengaku, hingga saat ini tidak mendapat bantuan.
“Kalau bantuan sampai hari ini belum dapat bantuan. Kita rawat anak kami semampunya di rumah, waktu pertama kejadian kondisinya mengenaskan mas, matanya bengkak merah, lebah dan melepuh,” ucap Mahfud.
Nur Saguwanto berharap bisa kembali sehat. Saguwanto mengaku trauma atas kejadian yang menimpanya. Tak menyangka, niatnya menyaksikan Singo Edan berlaga berujung petaka.
“Suasana malam itu mencekam. Gas air mata membuat saya sulit bernafas dan pingsan,” pungkas Saguwanto.