Belajar Fair-Play dari Syauqi Saud, Pilar Timnas Indonesia yang Tuai Pujian di Piala Asia Futsal 2022

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 05 Oktober 2022 | 13:02 WIB
Belajar Fair-Play dari Syauqi Saud, Pilar Timnas Indonesia yang Tuai Pujian di Piala Asia Futsal 2022
Pemain Timnas Futsal Indonesia, Syauqi Saud. [Instagram/@sauqysaudlubis]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sikap fair-play yang diperlihatkan oleh pemain timnas futsal Indonesia, Syauqi Saud, ketika menghadapi Jepang pada laga perempat final Piala Asia Futsal 2022 sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi luas dari publik.

Sebab, keputusan Syauqi Saud untuk menerapkan prinsip fair-play pada pertandingan itu perlu dianggap sebagai sebuah sikap yang menunjukkan martabat ksatria dalam sebuah pertandingan olahraga.

Sayangnya, Syauqi Saud justru menerima hujatan dari wrganet Indonesia karena bersikap fair-play. Sebab, timnas futsal Indonesia akhirnya tumbang dengan skor 2-3 dari Jepang dan gagal lolos ke semifinal Piala Asia Futsal 2022.

Pemain Timnas Futsal Indonesia, Syauqi Saud (kanan). (Instagram/@sauqysaudlubis)
Pemain Timnas Futsal Indonesia, Syauqi Saud (kanan). (Instagram/@sauqysaudlubis)

Padahal, banyak pihak termasuk asisten pelatih Timnas Futsal Jepang, Kensuke Takahashi memberikan pujian tinggi kepada Syauqi atas sikap ksatrianya di laga kontra Negeri Sakura, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Jumpa Lawan Tangguh, Intip Peluang Timnas Futsal Indonesia Lewati Perempat Final Piala Asia

Untuk memahami keputusan yang diambil oleh Syauqi Saud, netizen kiranya perlu mencermati dasar-dasar sikap fair-play sebagai sebuah bentuk sportivitas dalam dunia sepak bola.

Berikut Suara.com menyajikan penjelasan mengenai makna fair-play yang menjadi salah satu etika yang penting dalam dunia olahraga.

Timnas Futsal Indonesia saat menghadapi Jepang dalam laga perempat final Piala Asia Futsal 2022 di Saad Al Abdullah Hall, Kuwait City, Selasa (4/1/2022). [Dok. Twitter/@FederasiFutsal]
Timnas Futsal Indonesia saat menghadapi Jepang dalam laga perempat final Piala Asia Futsal 2022 di Saad Al Abdullah Hall, Kuwait City, Selasa (4/1/2022). [Dok. Twitter/@FederasiFutsal]

Konsep fair-play dalam dunia sepak bola sebetulnya berangkat dari sebuah konsep moralitas yang berisi penghargaan terhadap lawan dan harga diri.

Sebagai dua kubu yang sedang bersaing untuk meraih kemenangan, kedua pihak juga harus memahami bahwa lawan juga hadir sebagai mitra. Prinsipnya: lawan adalah kawan bermain.

Gagasan ini sebetulnya juga tertuang dalam European Sport Charter and Code of Ethic yang diterbitkan oleh Dewan Olahraga Eropa pada 1993.

Baca Juga: Termasuk Indonesia, Berikut Daftar Tim yang Lolos ke Perempat Final Piala Asia Futsal 2022

Dalam dokumen tersebut, ‘fair-play’ disebut sebagai, “Lebih dari sekedar bermain dalam aturan”. Dengan kata lain, ada prinsip-prinsip di luar aturan pemain yang mesti dipahami.

Jika diuraikan dalam bentuk yang lebih konkret, perilaku-perilaku yang bertumpu pada asas fair-play bisa dijabarkan melalui sejumlah contoh.

Pertama, adanya keinginan yang tulus dan ikhlas agar lawan bertanding mendapatkan kesempatan yang benar-benar sama dengan dirinya sendiri.

Aspek inilah yang sebetulnya ingin diperlihatkan Syauqi Saud. Dia menolak berbuat, dalam segala kondisi, untuk mendapatkan keuntungan dari suatu keadaan yang merugikan lawan.

Dalam kondisi inilah, Syauqi Saud yang mendapatkan keuntungan karena pemain lawan tersungkur lantaran cedera, enggan memanfaatkan keuntungan tersebut karena dianggap tidak adil.

Hal ini juga berarti bahwa Syauqi Saud menolak menggunakan cara-cara apa pun yang menguntungkan timnya sendiri, meskipun sebenarnya tidak bertentangan dengan peraturan permainan.

Untuk mengambil keputusan semacam ini, memang dibutuhkan keberanian untuk menanggung risiko. Risiko itu pula yang kiranya dihadapi Syauqi Saud.

Selain itu, sikap fair-play yang diperlihatkan Syauqi juga menjelaskan prinsip penting, yakni sikap ksatria yang menolak untuk meraih kemenangan dengan segala cara.

Syauqi Saud Dihujat Netizen karena Fair-Play

Pemain timnas futsal Indonesia, Syauqi Saud, justru mendapat hujatan dari netizen karena melakukan ‘fair-play’ pada pertandingan perempat final Piala Asia Futsal 2022 melawan Jepang.

Momen sikap ‘fair-play’ yang ditunjukkan Syauqi Saud pada pertandingan ini terjadi tepatnya pada menit ke-35. Saat itu, skuad Garuda posisinya tertinggal 1-2 dari Jepang.

Sebetulnya, timnas futsal Indonesia memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan lewat skema serangan balik cepat. Situasinya, ada dua pemain Indonesia yang menyerang melawan satu pemain lawan.

Syauqi Saud yang menginisiasi serangan balik ini justru memilih untuk berhenti berlari dan membuang bola ke luar lapangan. Ini dilakukannya setelah ada pemain Jepang yang tergeletak di lapangan karena cedera.

Padahal, sebetulnya Syauqi bisa saja melanjutkan serangan tersebut untuk mencetak gol. Namun, karena menghargai prinsip fair-play dalam olahraga, dia pun memilih untuk menghentikan aksinya tersebut.

Dua pemain timnas futsal Jepang, Shimizu Kazuya dan Kanazawa Sora, pun langsung menunjukkan gesture terima kasih kepada Syauqi karena telah bersikap fair-play.

Aksi fair-play yang dilakukan oleh Syauqi ini justru diganjar hujatan dari netizen. Menurut mereka, Syauqi tak seharusnya bersikap ‘fair-play’ lantaran timnas futsal Indonesia dalam kondisi tertinggal.

Kontributor: Muh Adif Setyawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI