Simpati dengan Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Persija Thomas Doll Tak Mau Bicara Soal Sepakbola Lagi

Rabu, 05 Oktober 2022 | 11:26 WIB
Simpati dengan Tragedi Kanjuruhan, Pelatih Persija Thomas Doll Tak Mau Bicara Soal Sepakbola Lagi
Pelatih Persija, Thomas Doll. (Twitter/@forzakris)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll bersimpati atas Tragedi Kanjuruhan, Malang. Bahkan, juru taktik asal Jerman tersebut enggan bicara soal sepakbola sampai pengusutan insiden ini terungkap.

Seperti diketahui, ratusan jiwa meninggal dunia usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Banyak hal diduga menjadi penyebab salah satunya gas air mata yang ditembakan petugas.

Namun, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai hal ini. Beberapa pihak masih mencari penyebab ratusan orang kehilangan nyawa.

Insiden tersebut membuat Thomas Doll merasakan kesedihan luar biasa. Menurutnya, insiden di Malang tidak seharusnya terjadi di lingkungan sepak bola.

Baca Juga: Suporter Bayern Munich Bentangkan Spanduk untuk Tragedi Kanjuruhan: Lebih dari 100 Orang Dibunuh Polisi

Bahkan, mantan pelatih Borussia Dortmund itu sementara waktu menolak berbicara mengenai sepakbola sampai masalah ini selesai.

"Saya mengucapkan turut berbela sungkawa pada keluarga dan kerabat korban. Saya akan membahas sepak bola lagi ketika semua masalah yang menyebabkan tragedi ini sudah terselesaikan," kata Thomas Doll dilansir dari laman resmi klub, Rabu (5/10/2022).

Sementara itu, kapten tim Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, mengirimkan doa terbaik untuk para korban Tragedi Kanjuruhan.

Pemain berposisi sebagai kiper ini berharap ke depan peristiwa memilukan seperti di Malang tidak terulang lagi.

"Saya mewakili tim Persija turut berduka cita atas apa yang terjadi di Malang. Semoga semua korban mendapatkan tempat terbaik di sisiNya, dan keluarga korban diberi kekuatan," ujar Andritany.

Baca Juga: Rincian 131 Orang Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Kebanyakan Terdata di Rumah Sakit Swasta

"Saya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan, karena kami menginginkan sepak bola adalah olahraga yang bisa dinikmati oleh semua kalangan tanpa ada rasa takut,” pungkas pemain 30 tahun itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI