Suara.com - Mengenal sosok Nugroho Setiawan, sosok yang belakangan menjadi perbincangan di Indonesia usai tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa.
Indonesia tengah diselimuti awan duka usai lahirnya tragedi Kanjuruhan pasca laga lanjutan Liga 1 2022/2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).
Pasca laga tersebut, terdapat sebuah insiden yang diawali dengan masuknya suporter tuan rumah ke lapangan yang tak terima dengan kekalahan yang diterima Arema FC dari Persebaya.
Masuknya suporter ke lapangan pun membuat pihak keamanan mengambil langkah represif, di mana salah satunya menembakkan gas air mata ke tribun penonton untuk mengurai massa.
Baca Juga: Ukraina Gabung Spanyol dan Portugal untuk Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2030
Nahasnya, penembakan gas air mata itu berujung petaka, usai ratusan penonton berdesak-desakan untuk keluar dari stadion dan menyebabkan chaos dengan banyaknya orang terinjak-injak dan kehabisan nafas.
Hal tersebut otomatis menimbulkan korban jiwa, di mana menurut keterangan resmi Kepolisian, 125 orang dari pihak penonton di Stadion Kanjuruhan meninggal dunia.
Tewasnya ratusan orang tersebut pun lantas membuat banyak pihak mempertanyakan prosedur tetap (protap) keamanan di stadion.
Di tengah pertanyaan tersebut, muncul nama Nugroho Setiawan yang disebut-sebut sebagai satu-satunya orang Indonesia yang memiliki lisensi FIFA Security Officer.
Lantas, siapakah sosok Nugroho Setiawan ini?
Baca Juga: Ketua Panpel Arema FC Diganjar Hukuman Seumur Hidup, Dilarang Beraktivitas di Sepak Bola
Mantan Security Officer PSSI
Nugroho Setiawan merupakan salah satu sosok yang berjasa dalam pengamanan sepak bola di Tanah Air.
Dulunya, ia merupakan Kepala Departemen Infrastruktur, Keamanan, dan Keselamatan PSSI. Perannya sebagai Security Officer bahkan membuatnya bertugas di Asian Games 2018 dan ajang lainnya.
Awal mula Nugroho Setiawan berkecimpung di dunia Security Office di sepak bola bermula pada 2008 silam, saat dirinya dipercaya menjadi Security Officer Pelita Jaya.
Sekadar informasi, saat itu Nugroho Setiawan mungkin menjadi satu-satunya Security Officer di sepak bola Indonesia.
Usai bekerja di Pelita Jaya, Nugroho Setiawan kemudian menjadi Konsultan Liga Indonesia. Ia terlibat di laga-laga dengan status High Risk seperti Arema FC vs Persebaya Surabaya ataupun Persib Bandung vs Persija Jakarta.
Kiprahnya di bidang pengamanan pun membuat Nugroho Setiawan sempat menjadi pengajar untuk sertifikasi manajer keamanan.
Namun kariernya di sepak bola Indonesia perlahan berakhir seiring berakhirnya kerjasamanya dengan PSSI. Menurut rumor yang ada, disebutkan bahwa Nugroho Setiawan tak lagi bekerja dengan PSSI setelah dipecat karena ketidaksukaan semata.
Usai tak bekerja di PSSI, Nugroho Setiawan kemudian bekerja di FIFA, di mana dirinya menjadi Hygiene Officer di induk sepak bola dunia tersebut.
Kini, Nugroho Setiawan juga masih aktif sebagai Security Officer AFC dan kerap ditugaskan untuk pertandingan-pertandingan yang digelar AFC.
Karena pengetahuan yang ia miliki, Nugroho Setiawan pun ditunjuk oleh Mahfud MD sebagai Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi Kanjuruhan.
Ia bersama pihak-pihak lain seperti akademisi, mantan pemain sepak bola, jurnalis dan pejabat tinggi pemerintahan untuk menuntaskan kasus sehingga pecahnya tragedi Kanjuruhan.
[Felix Indra Jaya]