Suara.com - Maria Sole Ferrieri Caputi memberi warna baru di gelaran Liga Italia Serie A sebagai wasit perempuan pertama di kasta teratas kompetisi musim 2022-2023. Berikut ini kisah Maria Sole Ferrieri Caputi yang perlu Anda ketahui.
Sejarah baru bagi dunia sepak bola Italia dengan debutnya wasit perempuan, Maria Sole Ferrieri Caputi di kasta teratas kompetisi Liga Italia.
Hal ini tak lepas dari campur tangan Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) yang memberi kesempatan Maria Sole Ferrieri Caputi mentas di Serie A.
Menjadi wasit perempuan pertama di kompetisi elite dalam laga Sassuolo versus Salernitana, sudah dinantikan Maria selama kurang lebih 16 tahun.
Baca Juga: Hasil Liga Italia: Bungkam Torino 3-1, Napoli Bertengger di Puncak Klasemen Serie A
Sejarah yang ditorehkan Maria juga dinilai mulus, ia memimpin dengan tegas kemenangan 5-0 Sasussolo atas tamunya.
Salah satu ketegasan yang ditunjukkan ketika Maria tanpa ragu memberi hadiah penalti, membuat para penonton kagum atas kepempimpinannya.
"Saya merasakan emosi yang sama seperti yang dirasakan wasit di awal karier mereka. Ini seperti seseorang yang memimpikan momen ini selama 16 tahun," ucap Maria.
"Itu menjadi kenyataan hari ini. Itu luar biasa dan ada suasana indah di stadion. Dua kelompok penggemar memberi saya sambutan yang sangat hangat.
"Rasanya seperti merayakan sesuatu." imbuhnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Inter vs Roma, Liga Italia Malam Ini
Di sisi lain, sambutan hangat diberikan Alessio Dionisi selaku pelatih Sassuolo terkait debut wasit Maria di Serie A Liga Italia.
Meski begitu, Alessio meminta agar tak terlalu banyak memberi tanggapan terhadap sejarah yang sudah ditorehkan Maria.
Supaya tidak ada anggapan perbedaan wasit wanita maupun laki-laki, Alessio meminta untuk tidak berlebihan dalam menanggapi fenomena ini.
"Saya memberi hormat padanya di akhir pertandingan. Ini seperti yang saya lakukan dengan setiap wasit," ujar Alessio Dionisi, kepada DAZN.
"Namun, saya rasa tidak perlu terlalu banyak dibicarakan, karena dengan begitu sepertinya kita menyoroti betapa tidak lazimnya hal itu.
"Padahal, seharusnya kita menganggapnya sebagai hal yang biasa saja. Sama sekali tidak ada bedanya jika wasitnya pria atau wanita." imbuhnya.
Kontributor: Eko Isdiyanto