Suara.com - Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang masih menyisahkan kesedihan, Selasa (4/10/2022), pasca kericuhan tragedi Kanjuruhan. Ada 125 orang tewas di sana, versi kepolisian.
Beritajatim memantau langsung kondisi Stadion Kanjuruhan.
Terlihat di luar stadion masih terlihat kotor. Sampah masih tampak memenuhi setiap sudut area stadion.
Kondisi yang sama juga terlihat di dalam area Stadion.
Baca Juga: Ini Perintah Presiden Jokowi ke TGIPF Tragedi Kanjuruhan
Beberapa fasilitas umum juga tampak rusak, seperti terlihat pada pagar pembatas tribun utara.
Pemandangan semacam itu terbilang tidak biasa.
Biasanya, pasca penyelenggaraan pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, keesokan harinya semua sudut sudah bersih.
Sementara itu di beberapa titik terlihat garis polisi. Di antaranya pada pintu keluar 10, 11, 12, 13, dan bekas pembakaran pagar yang berada di gerbang utama stadion.
Belum jelasa alasan polisi memberikan garis polisi di 4 pintu keluar itu.
Sementara, laboratorium Forensik masih menyisir setiap sudut stadion untuk melakukan penyelidikan.
Hanya saja, 4 lorong pintu keluar itu mengalami beberapa kerusakan. Salah satunya di pintu keluar 13, terlihat pagar pintu rusak, dan temboknya terlihat bolong seperti bekas dibobol.
Sementara di halaman Stadion Kanjuruhan deretan karangan bunga berjejer, dari seluruh lapisan masyarakat.
Bahkan karangan bunga dari Bonek Mania yang merupakan rival sejati Aremania, juga turut berbelasungkawa mengirimkan karangan bunga.
“Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Saya berharap ini yang terakhir kalinya,” tutur Nico Haryanto, warga Kepanjen, Kabupaten Malang usai memanjatkan doa di Patung Singa.