Kisah Haru Asisten Pelatih Arema FC: Hampir Pensiun karena Tragedi Kanjuruhan, Diminta Bangkit oleh Keluarga Korban

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 04 Oktober 2022 | 12:14 WIB
Kisah Haru Asisten Pelatih Arema FC: Hampir Pensiun karena Tragedi Kanjuruhan, Diminta Bangkit oleh Keluarga Korban
Asisten pelatih Arema FC, FX Yanuar Wahyu (kiri) [Foto: Beritajatim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tragedi Kanjuruhan tak hanya memakan ratusan korban jiwa yakni suporter Arema FC, tetapi juga turut merusak psikologis dan mental orang-orang yang punya keterkaitan langsung dengan insiden paling berdarah dalam sepak bola Indonesia itu.

Salah satu sosok yang sangat terpukul atas tragedi yang merenggut setidaknya 125 nyawa usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) itu adalah FX Yanuar Wahyu Pribadi, asisten pelatih tim berjuluk Singo Edan itu.

Melalui Instagram pribadinya, @fx.yanuar, Senin (3/10/2022), sang asisten pelatih Arema FC itu mengaku terpukul secara mental. Dia bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan dunia sepak bola.

"Sempat berpikir untuk meninggalkan sepak bola karena tragedi ini. Karena tidak selayaknya sepak bola sampai mengorbankan nyawa manusia," tulis FX Yanuar.

Namun, FX Yanuar justru mendapat motivasi dan dorongan kuat untuk terus melanjutkan karier sepak bola dari orang yang tidak terduga, yakni ayah dari korban tragedi Kanjuruhan itu.

Pesan dari seorang ayah yang harus merelakan gadis berusia 15 tahun miliknya meninggal akibat tragedi tersebut, membuat FX Yanuar memikirkan kembali tentang rencana pensiun.

"Ayah yang kehilangan anak gadinya [berusia] 15 tahun di tragedi ini dengan tegar berkata 'tetap semangat, jangan pernah menyerah dan jangan pernah mundur'," tulis FX Yanuar.

Pemain dan official Arema FC mendatangi Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). [ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa]
Pemain dan official Arema FC mendatangi Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). [ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa]

"Saat itulah semangat bangkit kembali untuk membangun sepak bola Indonesia dan tidak akan pernah hilang."

"Mari berbenah, mari berubah untuk kejayaan sepak bola Indonesia," tambahnya.

Baca Juga: Pelatih Persib Berusaha Jaga Motivasi Pemain di Tengah Penundaan Liga 1

Tragedi Kanjuruhan setidaknya menewaskan 125 orang dengan ratusan lainnya luka-luka. Melansir AFP, dari jumlah tersebut, 32 korban tewas adalah anak-anak yang salah satunya merupakan balita berusia tiga tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI