Suara.com - Viral video tragedi Kanjuruhan yang memperlihatkan Aremania minta polisi tak tembak gas air mata ke tribun penonton Stadion Kanjuruhan. Sebab di sana ada anak kecil. Namun di Aremania itu dibentak oleh polisi. Bahkan disebut mendapatkan pukulan hingga memar.
Video itu viral di media sosial.
Permintaan untuk tak tembak gas air mata itu tak digubris polisi.
Dikutip dari Bolatimes, dalam video tersebut terlihat pria berbaju Arema berusaha memohon kepada polisi agar tidak lepaskan tembakan gas air mata ke arah tribun.
Baca Juga: Ramai Komentar Netizen soal The New York Times Soroti Kinerja Polisi Indonesia
Dirinya mendekati polisi yang bertugas di lapangan dan mencoba berbicara baik-baik untuk tidak melepaskan gas air mata.
Dalam video yang beredar terdengar ia mengungkapkan banyak anak-anak kecil di tribun.
“Pak jangan pakai gas air mata, ada anak kecil pak,” ujar pria berbaju Arema.
“Bolo-bolo dikandani bro (teman-teman dibilangin bro),” sahut oknum polisi.
Sontak saja di tengah percakapan itu, oknum polisi lainnya mendekat dan memberikan ucapan keras agar pria berbaju Arema itu untuk keluar.
Baca Juga: Ribuan Suporter Banyumas Tuntut Polisi Tak Gunakan Gas Air Mata Dalam Sepakbola
“Keluar…keluar…,” tegas oknum polisi lainnya, dilansir dari Twitter @adilah_iqbal.
Akun tersebut juga mengunggah bagian tubuh belakangnya yang diduga memar akibat pukulan yang dialami di Kanjuruhan.
“Ya ini yg dia dapatkan, luka memar akibat pukulan2 yg sebenarnya Dia ikut turun untuk menyuarakan jangan tembak gas air mata ke tribun!” ujar akun tersebut.