Suara.com - Para pemain Timnas Indonesia U-17 terlihat begitu dingin setelah mencetak gol ke gawang Guam dalam matchday pertama Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Senin (3/10/2022) malam WIB.
Meski berhasil menang 14-0, tak terlihat keceriaan yang biasa diperlihatkan para penggawa Timnas Indonesia U-17 saat menggetarkan jala lawan-lawannya. Mereka cuma sekedar mengangkat tangan, berjalan pelan dan kembali ke tengah lapangan.
Pemain Timnas Indonesia U-17, Arkhan Kaka mengungkapkan bahwa sikap dingin mereka dalam laga ini memang sengaja dilakukan guna menghormati korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Insiden yang terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC atas Persebaya Surabaya itu merenggut setidaknya 125 nyawa dengan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Arkhan Kaka Quattrick, Timnas Indonesia Ungguli Guam Tujuh Gol Tanpa Balas di Babak Pertama
"Untuk tadi soal selebrasi, coach Bima (Sakti) dan tim pelatih sudah janjian sama kita sekarang sedang berduka, kita hargai korban, jadi kita selebrasi sewajarnya saja," kata Arkhan Kaka usai pertandingan, Senin (3/10/2022).
Insiden mengerikan di Kanjuruhan yang menjadi tragedi paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia itu membuat PSSI memutuskan untuk menggelar Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 tanpa penonton.
Bagi Arkhan Kaka, ketidakhadiran penonton di stadion tidak terlalu menjadi masalah bagi dia dan rekan-rekannya. Menurutnya, penghormatan untuk korban memang harus dikedepankan.
"Ya untuk pemain sendiri tidak ada pengaruh. Karena ada atau tidak ada penonton, kita tetap semangat untuk menjalani pertandingan tadi (semalam) dan pertandingan berikutnya," pungkasnya.
Berikutnya, Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi Uni Emirat Arab di Stadion yang sama pada 5 Oktober 2022.
Baca Juga: One Minute Silence dan Pita Hitam Warnai Laga Timnas Indonesia U-17 vs Guam