Tragedi Kanjuruhan Bukti Bahayanya Gas Air Mata, Ini Kandungannya yang Bisa Hilangkan Nyawa

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 22:15 WIB
Tragedi Kanjuruhan Bukti Bahayanya Gas Air Mata, Ini Kandungannya yang Bisa Hilangkan Nyawa
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gas air mata tengah menjadi sorotan dan polemik saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya membuat ratusan nyawa melayang.

Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan pada Minggu (2/10/2022) diwarnai tembakan gas air mata polisi.

Insiden itu terjadi tepat setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya Surabaya atas Arema FC.

Nahasnya akibat gas air mata yang ditembakkan polisi membuat suporter yang tadinya turun ke lapangan menjadi panik.

Baca Juga: 3 Hal Penting di Balik Pecahnya Tragedi Kelam di Kanjuruhan

Mereka berusaha keluar dari stadion hingga terjadinya desak-desakan dan membuat ratusan di antaranya meninggal dunia.

Tragedi paling kelam yang pernah terjadi dalam sejarah sepak bola Indonesia, seolah polisi tidak tahu bagaimana bahayanya gas air mata yang mereka tembakan.

Dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Dede Nasrulah, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya menjelaskan bahaya kandungan gas air mata.

Menurutnya gas air mata memiliki tiga bahan kimia dengan salah satu di antaranya adalah chloroacetophenone atau disingkat CN.

Bahan kimia ini bisa menghasilkan sejumlah dampak pada manusia yang terpapar, mulai dari iritasi langsung hingga kesulitan bernapas.

Baca Juga: Manchester United Dibantai Manchester City, Erik ten Hag: Ini Bukan Tim yang Saya Kenal

"Paparan bahan kimia tersebut secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit," ucap Dede.

"Selain itu, gas air mata dapat juga menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas, dan penglihatan kabur. Gejala lainnya yaitu terkait dengan pernapasan dapat dialami.''

"Seperti sulit bernapas, batuk, mual dan muntah," imbuhnya.

Tak dapat dipungkiri, rentetan tembakan gas air mata yang diarahkan ke tribun penonton menjadi penyebab utama paniknya suporter Arema FC.

Publik pun berharap, penyebab insiden tragis itu segera ditemukan dan menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

[Eko I]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI