3 Efek Buruk setelah Indonesia Disanksi FIFA pada 2015

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 21:36 WIB
3 Efek Buruk setelah Indonesia Disanksi FIFA pada 2015
Logo FIFA. [OZAN KOSE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kondisi tersebut lantas berpengaruh kepada peringkat Indonesia di ranking FIFA, karena tidak bisa melakukan pertandingan internasional.

Pada Oktober 2015, Indonesia kembali melorot ke peringkat 171 FIFA, di bawah beberapa negara kecil dan yang sepakbolanya gurem seperti Timor Leste (170), Kaledonia Baru (169), India (167), Mauritius (168), Pulau Cook (166), hingga Amerika Samoa (164). Pada April 2016 atau setelah sanksi FIFA dicabut, Indonesia duduk di peringkat 185.

Saat ini peringkat Indonesia sedang naik signifikan seiring hasil positif di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong. Indonesia kini berada di peringkat 153 FIFA.

2. Tak Bisa Ikut Turnamen FIFA

Dengan sanksi FIFA, Timnas Indonesia akhirnya tak bisa berpartisipasi dalam sejumlah event internasional. Selain level timnas, klub-klub yang berada di bawah naungan PSSI atau bagian dari FIFA pun turut mendapat imbas dan harus didiskualifikasi dari ajang Piala AFC.

Dua klub Indonesia yang lolos ke babak 16 besar Piala AFC 2015, Persipura Jayapura dan Persib Bandung resmi dicoret dari kompetisi tersebut.

3. Pemain Kehilangan Pekerjaan

Sebagai pesepak bola, maka pekerjaan utamanya adalah melakoni pertandingan. Sementara dengan tidak adanya kompetisi lokal maupun internasional yang bisa diikuti, maka banyak pemain kehilangan pekerjaannya.

Dengan tak adanya kompetisi, para pemain pun kesulitan mencari pendapatan lantaran tidak ada klub yang mau tetap memberi gaji tanpa adanya pertandingan dan pemasukan dari sisi penjualan tiket.

Baca Juga: Manchester United Dibantai Manchester City, Erik ten Hag: Ini Bukan Tim yang Saya Kenal

[Aditia Rizki]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI