Suara.com - Hingga Senin, 3 Oktober 2022 data korban tragedi Kanjuruhan, 136 orang ditemukan meninggal dunia. Hanya saja dalam data tersebut, masih ada yang belum teridentifikasi.
Data korban tragedi Kanjuruhan yang diperoleh Suara.com, sebagian besar korban meninggal dilarikan ke RS Hasta Brata, RS Wava Husada, RS Kanjuruhan, RS Gondanglegi, RS Soepraoen, RS Ben Mari, RS Salsabila, RS Hasta Husada, RS Teja Husada, dan RSU dr. Saiful Anwar.
Korban meninggal dunia kebanyakan usia belasan hingga 20-an tahun.
Sementara itu ada juga yang di umur dan berusia lanjut.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya.
Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Menyisakan Duka Mendalam, Pelatih Persib: Saya Sangat Sedih
Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.