Nama Nugroho Setiawan mencuat dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada hari Sabtu (1/10/2022). Nugroho Setiawan menjadi perbincangan para warganet terutama di media sosial Twitter berkaitan dengan lisensi FIFA security officer.
Diketahui, Nugroho setiawan merupakan satu-satunya orang di Indonesia yang memiliki lisensi FIFA Security Officer.
Di tengah membludaknya pembahasan mengenai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah liga lanjutan I Arema FC dikalahkan oleh tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3, seorang warganet mengunggah cuitan yang melibatkan nama Nugroho Setiawan.
Seperti diketahui, tragedi yang menewaskan 129 orang tersebut menjadi perhatian khusus oleh publik. Warganet tersebut menyebut bahwa Nugroho Setiawan menjadi salah satu orang yang mengerti mengenai safety dan security pertandingan karena ia merupakan satu-satunya orang di Indonesia yang mengantongi FIFA Security Officer.
Baca Juga: FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Warganet Minta Sepakbola Indonesia Dihukum Berat
“Satu-satunya orang di Indonesia yang punya lisensi FIFA Security Officer dan mengerti safety dan security pertandingan. Namanya pak Nugroho Setiawan.” tulis warganet tersebut.
Dalam cuitan yang diunggah pada hari Minggu (2/10/2022) tersebut, warganet tersebut juga menjelaskan bahwa Nugroho Setiawan dipecat dari federasi karena alasan ketidaksukaan.
“Dulu Pak Nug juga sering membekali polisi soal SOP keamanan bola. Dan karena alasan ketidaksukaan dipecat oleh federasi,” imbuh warganet tersebut.
Warganet tersebut mengunggah cuitan dengan membalas cuitan warganet lain yang membahas soal keamanan dan zona nyaman dalam menonton pertandingan sepak bola.
Pembahasan warganet tersebut juga sebagai bentuk respon berkenaan dengan tragedi yang tentu memiliki kaitan dengan persoalan keamanan para penonton sepak bola.
Baca Juga: Luis Milla dan 3 Pemain Persib Berikan tanggapan Terkait Tragedi Kanjuruhan, 5 Sanksi FIFA Menanti
Lantas, siapakah Nugroho Setiawan yang disebutkan oleh warganet tersebut? Seperti apa profilnya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Profil Nugroho Setiawan
Nugroho Setiawan merupakan National Security Officer, satu-satunya pria yang mengantongi lisensi dari FIFA dan AFC.
Diketahui, Nugroho Setiawan pernah terlibat pengelolaan keamanan Piala Kemerdekaan 2008 yang memiliki harapan agar klub-klub di Indonesia mulai mengampanyekan ‘security awareness’ di setiap pertandingan yang diselenggarakan.
Mengutip dari laman resmi PSSI, Nugroho menjelaskan, selama berkarir di dunia keamanan sepak bola, momen yang paling membuat ia bahagia adalah pada saat melihat banyak keluarga, orang tua dan anak-anaknya, duduk di tribun stadion.
Diketahui, mulanya Nugroho tidak pernah terbesit akan berfokus dan menekuni karir di dunia pengelolaan keamanan sepak bola.
Pria jebolan Sastra Rusia, Universitas Indonesia ini sebenarnya lebih menyukai bidang seni, terutama bidang seni gambar, dan memiliki cita-cita menjadi seorang seniman.
Namun, Nugroho tidak menyesal dengan langkah yang diambilnya meskipun harus menggugurkan cita-citanya tersebut.
Hobinya dalam bidang seni justru memiliki kaitan dan berguna dalam pekerjaannya sebagai pihak yang ada di dunia keamanan sepak bola, salah satunya dalam hal membuat ‘grand design’ perencanaan keamanan.
Nugroho Setiawan pertama kali debut di dunia keamanan sepak bola pada saat dirinya dipercaya menjadi seorang ‘security officer’ Pelita Jaya di tahun 2008.
Setelah bergabung selama satu tahun di Pelita Jaya, Nugroho Setiawan kemudian bergabung dengan pengelola kompetisi liga sebagai seorang konsultan.
Pada saat itu, Nugroho kerap dilibatkan dalam pertandingan seremonial dan pertandingan yang memiliki status ‘high risk’.
Selain bekerja di dunia sepak bola, Nugroho juga diketahui merupakan seorang konsultan ahli di bidang manajemen pengamanan di beberapa perusahaan seperti PLN, Sucofindo, dan perusahaan-perusahaan penyedia jasa keamanan lainnya.
Tidak hanya itu, ia juga merupakan seorang pengajar sertifikasi untuk manajer keamanan.
Masih dalam sumber yang sama, laman resmi PSSI, Nugroho menyebut bahwa di Indonesia sendiri sepak bola belum bisa menjadi sarana rekreasi dan hiburan untuk keluarga. Penyebab dari semua itu adalah aspek keamanan dalam pertandingan di Tanah Air yang masih jauh dari kata standar atau yang seharusnya.
Menurut Nugroho, kegiatan menonton pertandingan di stadion masih dianggap sebagai salah satu hal yang memiliki risiko bagi publik.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa