7 Atau 8 Orang Tewas di Ruang Ganti Arema FC di Depan Mata Striker Abel Camara, Ditembak Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 | 08:03 WIB
7 Atau 8 Orang Tewas di Ruang Ganti Arema FC di Depan Mata Striker Abel Camara, Ditembak Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan
Sebuah mobil polisi rusak di lapangan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam, akibat kericuhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. ANTARA/Vicki Febrianto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 7 hingga 8 orang tewas di ruang ganti pemain Arema FC. Mereka ditembak gas air mata dan tewas seketika di depan mata Striker Arema FC, Abel Camara.

Hal itu diceritakan Abel Camara sendiri, dikutip dari Bolatimes.

Kata dia situasi mencekam usai laga melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan malam WIB kepada media Portugal.

Arema FC kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya. Setelah pertandingan tersebut, skuad Singo Edan meminta maaf kepada para suporter.

Baca Juga: Sanksi Akibat Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Bermain di Kanjuruhan Sampai Akhir Musim

"Setelah kami kalah, kami pergi untuk meminta maaf kepada para penggemar. Mereka mulai memanjat pagar dan kami pergi ke ruang ganti," ucap Abel Camara dikutip dari media Portugal maisfutebol.iol.pt pada Minggu (2/10/2022).

Lebih lanjut, pemain berusia 32 tahun ini mengatakan situasi mencekam setelah skuad Arema FC masuk ke ruang ganti.

Abel Camara menceritakan situasi tidak kondusif di stadion akibat tembakan gas air mata.

"Sejak itu kami mulai mendengar tembakan, (orang) saling mendorong. Ada orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami," ujar mantan pemain B SAD itu.

Di sana Abel Camara melihat sekita 7 atau 8 orang tewas di tempat. Sementara Abel Camara dan timnya harus bergegas keluar meninggalkan stadion.

Baca Juga: Bendera Merah Putih Berpita Hitam 'Berkibar' di Laga Real Madrid vs Osasuna, Berduka untuk Tragedi Kanjuruhan

"Ada sekitar tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti. Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil mendorong semua orang menjauh. Ketika kami pergi, semua lebih tenang, tapi ada darah, sepatu kets, pakaian di seluruh aula stadion."

Abel Camara juga melihat mobil polisi terbakar. Hingga akhirnya dia sampai rumah.

"Ketika kamu meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan polisi yang terbakar, tapi kami punya perjalanan lancar ke pusat latihan. Kami mengambil mobil dan pulang. Sekarang kami berada di rumah," tandasnya.

Sementara itu, tragedi Kanjuruhan ini memakan banyak korban jiwa. Para penonton berdesakan keluar stadion akibat tembakan gas air mata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI