Mengenang Insiden Penembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan pada 2018

Rully Fauzi Suara.Com
Minggu, 02 Oktober 2022 | 22:40 WIB
Mengenang Insiden Penembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan pada 2018
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Insiden itu menyebabkan 214 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Seorang Aremania bernama Dhimas Duha Romli meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan intensif.

Adapun, tragedi kemanusiaan yang terjadi baru ini di Stadion Kanjuruhan Malang sudah menyita atensi sepak bola dunia.

Berbagai pihak dari mulai klub-klub Eropa hingga pemain angkat suara terkait insiden ini.

Bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia untuk menghentikan kompetisi Liga 1 sementara waktu usai terjadi tragedi pasca-laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

[Aditia Rizki]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI