PSSI Akui Tak Prediksi Bakal Terjadi Kerusuhan Maut di Stadion Kanjuruhan

Rully Fauzi Suara.Com
Minggu, 02 Oktober 2022 | 17:36 WIB
PSSI Akui Tak Prediksi Bakal Terjadi Kerusuhan Maut di Stadion Kanjuruhan
Seorang warga melintas di samping mobil yang terbakar pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (2/10/2022). Polda Jatim mencatat data sementara korban jiwa dalam kejadian tersebut berjumlah 127 orang dan 13 kendaraan rusak. [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSSI mengakui tidak memprediksi bakal terjadi kerusuhan maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam, setelah laga Liga 1 Arema FC versus Persebaya Surabaya, yang mengakibatkan sekitar 130 orang meninggal dunia.

"Sebelum pertandingan, sudah diadakan diskusi dan rapat yang menyepakati suporter tim tamu (pendukung Persebaya-red) tidak diperkenankan ke stadion. Kami pasti memprediksi secara positive thinking tentu tidak akan terjadi apa-apa," kata Yunus dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta, Minggu.

Menurut Yunus, kebijakan untuk tidak memperkenankan suporter tim tandang datang ke lokasi pertandingan adalah hal lumrah pada laga dengan rivalitas panas seperti Arema FC dan Persebaya.

Dari kiri ke kanan, Wasekjen PSSI Maaike Ira Puspita, Sekjen PSSI Yunus Nusi saat menggelar konferensi pers di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sekjen PSSI, Yunus Nusi (kanan) dalam konferensi pers di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Yunus melanjutkan, ketidakhadiran pendukung Persebaya-lah yang membuat laga tersebut tetap digelar malam hari mulai pukul 20.00 WIB meski pihak polisi sempat meminta partai itu dipercepat ke pukul 15.30 WIB.

Baca Juga: Hindari Banned Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI Intens Lobi FIFA

"Dengan tidak ada suporter Persebaya datang ke Malang, terjadilah kesepahaman bersama dan akhirnya laga tetap dilaksanakan (mulai pukul 20.00 WIB-red)," kata Yunus menambahkan.

Namun, ternyata, kerusuhan tetap terjadi walau tidak ada suporter lawan di stadion. Pendukung Arema, Aremania, merangsek masuk ke lapangan karena kecewa timnya kalah 2-3 dari Persebaya.

Untuk mengendalikan situasi, polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.

Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan mereka berebut mencari jalan keluar. Kepadatan luar biasa terjadi di pintu stadion yang diduga membuat banyak suporter kekurangan oksigen hingga meninggal dunia.

Sampai Minggu sore, tercatat 130 orang kehilangan nyawa akibat kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Kelompok Suporter PSM Dukung Penghentian Liga 1 Buntut Tragedi Kanjuruhan

PSSI sudah membentuk tim investigasi peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang dipimpin oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Iriawan sudah berada di Malang untuk menyelidiki kasus itu. Menpora Zainudin Amali dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga terbang ke Malang untuk mengetahui dengan rinci peristiwa tersebut.

[Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI