Suara.com - Dua santri di pondok pesantren Jawa Timur ikut jadi korban tewas di tragedi Kanjuruhan Arema vs Persebaya. Mereka merupakan Aremania sejati.
Dikutip dari BeritaJatim, dua suporter Arema berstatus santri pondok pesantren menjadi korban kerusuhan adalah Filla Azis Firmansyah (19) dan Jefri Iklastul Amal (20).
Filla pergi ke Stadion Kanjuruhan di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) sore.
Filla adalah seorang Aremania sejati. Hobinya nonton tim kesayangannya Arema bertanding, ia lakoni sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Namun takdir berkata lain. Sabtu malam itu, hari terakhir Filla mendukung tim kebanggannya.
Filla tercatat tinggal di Dusun Sumbergesing, Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.
Saat itu, Filla berangkat nonton super big match bareng Jefri, warga Dusun Umbul Rejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.
Naas, dua sahabat karib itu menghembuskan nafas terakhir akibat insiden kericuhan pasca laga usai.
Filla tercatat seorang santri Ponpes di Desa Sidorejo, Pagelaran, Malang. Sementara Jefri, santri di Ponpes Putukrejo Gondanglegi.
Ayah kandung Filla yakni Mohamad Sa’id, tak mengira putra kesayangannya menjadi korban dalam kerusuhan sepakbola.
Teman dekat Filla sekaligus sahabatnya, Ari menuturkan, sehari sebelum insiden itu terjadi, melalui sambungan telpon selulernya, Filla masih sempat mengajak Ari untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya.
“Kebetulan hari itu uang saya di bawah nominal Rp 100 ribu. Misalkan uang saya lebih dari itu yang jelas saya pasti ikut nonton,” terang Ari dengan mata berkaca-kaca, Minggu (2/10/2022) usai pemakaman jenasah sahabat karibnya.
Menurut Ari, dimata teman-teman sebayanya, Filla termasuk pemuda yang sangat baik. Selalu membantu teman-temannya yang sedang kesusahan.
“Almarhum Filla sangat baik orangnya. Selain suka menolong teman-teman yang perlu bantuan, Filla juga sering traktir teman-teman saat acara nonton bareng pertandingan sepak bola di layar lebar,” kata Ari.
Jenazah Filla sendiri tiba di rumah duka pada pukul 04.00 WIB tadi subuh. Ratusan pentakziah, ikut menyambut kedatangan almarhum.
Sementara itu, Kepala Desa Sidodadi, Soelan mengaku sangat kehilangan atas kepergian yang begitu cepat seorang putra daerah, Jefri.
“Almarhum Jefri saat ini masih aktif menimba ilmu agama di Ponpes Putukrejo. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan atas ke ikhlasan,” pungkasnya.