"Tak ada yang salah dari mencintai sepak bola. Tak ada yang salah pula dari mendukung klub kesayangan sepenuh hati. Namun, kalau nyawa jadi taruhan, jelas itu sebuah kesalahan," tulisnya.
"Sayang seribu sayang, di tengah prestasi sepak bola kita yang tengah meningkat, suporter masih saja kehilangan akal sehat," tambah Bali United.
Manajemen Serdadu Tridatu kembali mengingatkan para suporter bahwa perilaku anarkis seperti itu hanyalah fanatisme semu.
"Nikmati sepak bola secukupnya, dukung tim kesayangan sewajarnya. Meski jemu, pesan ini tetap harus kalian tahu. Jangan ada lagi, korban dari sepak bola kita. Sudahi potret kelam sepak bola Tanah Air," tulisnya.
"Turut berduka cita untuk keluarga korban," tulis Bali United menutup unggahannya.
PSIS pun menyampaikan ungkapan duka cita dan berharap tragedi memilukan itu tidak akn terulang kembali.
"Keluarga besar PSIS Semarang turut berdukacita atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sejenak kita doakan para korban dan berharap tragedi ini tidak terulang lagi. Karena sejatinya tidak ada nyawa yang seharga sepak bola. Pray for Malang," tulis PSIS.
Demikian pula klub-klub lainnya, seperti PSS Sleman, Bhayangkara FC, Borneo FC, Madura United, Persija Jakarta, PSM Makassar, Barito Putera, dan Persebaya Surabaya.
"Keluarga PSS Sleman menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas tragedi yang terjadi di Malang. Mari sejenak kita berdoa untuk para korban, semoga mereka senantiasa diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan," tulis PSS di akun Instagram resminya.
"Turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang," tulis Bhayangkara FC.