Timnas Denmark Pakai Jersey "Polos" di Piala Dunia 2022, Bentuk Protes Pelanggaran HAM di Qatar

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 29 September 2022 | 08:05 WIB
Timnas Denmark Pakai Jersey "Polos" di Piala Dunia 2022, Bentuk Protes Pelanggaran HAM di Qatar
Jersey Timnas Denmark untuk Piala Dunia 2022. [Instagram/@hummelsport]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Denmark akan mengenakan jersey yang terlihat "polos" untuk Piala Dunia 2022 Qatar. Hal itu dilakukan sebagai protes dari pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan tuan rumah Qatar terhadap para pekerja migran.

Melansir BBC Sport, Kamis (29/9/2022), penyedia apparel Timnas Denmark, Hummel telah merancang seragam khusus untuk Danish Dynamite di mana warna emblem dan sponsor senada dengan corak jersey.

Desain terbaru itu disebut Hummel sebagai pesan bahwa mereka "tidak ingin terlihat" dalam turnamen yang diklaim "telah menelan ribuan nyawa".

Gelandang Timnas Denmark Christian Eriksen (kanan) dan gelandang Prancis Aurelien Tchouameni berebut bola dalam matchday keenam atau terakhir Grup A1 UEFA Nations League 2022-2023 antara Denmark vs Prancis di Kopenhagen pada 25 September 2022.FRANCK FIFE / AFP.
Gelandang Timnas Denmark Christian Eriksen (kanan) dan gelandang Prancis Aurelien Tchouameni berebut bola dalam matchday keenam atau terakhir Grup A1 UEFA Nations League 2022-2023 antara Denmark vs Prancis di Kopenhagen pada 25 September 2022.FRANCK FIFE / AFP.

"Kami mendukung tim nasional Denmark tetapi itu tidak sama dengan mendukung Qatar sebagai negara tuan rumah," demikian pernyataan Hummel.

Baca Juga: Profil Gareth Southgate, Pelatih Timnas Inggris di Piala Dunia 2022

Sebagai bagian dari desain, lencana Denmark juga "diperkecil". Selain akan mengenakan jersey kandang merah dan seragam kedua warna putih, Timnas Denmark juga dilengkapi jersey ketiga berwarna hitam sebagai tanda berkabung.

Sponsor kit pelatihan Denmark juga akan menarik logo mereka untuk memberi ruang bagi pesan-pesan kritis terhadap Qatar.

Pejabat Qatar sebelumnya membantah angka kematian pekerja migran yang bekerja di fasilitas Piala Dunia, dengan mengatakan angka total sebenarnya pada 2021 adalah 37 korban jiwa.

"Kami ingin membuat pernyataan tentang catatan hak asasi manusia Qatar dan perlakuannya terhadap para pekerja migran yang telah membangun stadion Piala Dunia di negara itu," demikian pernyataan resmi Hummel.

"Kami percaya bahwa olahraga harus menyatukan orang. Dan ketika tidak, kami ingin membuat pernyataan."

Baca Juga: 5 Negara Punya Penyerang Terbaik di Piala Dunia 2022 Qatar

Namun, komite tertinggi Qatar 2022, yang menyelenggarakan turnamen tersebut, membantah klaim Hummel tentang kematian pekerja migran.

"Kami telah terlibat dalam dialog yang kuat dan transparan dengan Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU)," kata sebuah pernyataan.

"Kami dengan sepenuh hati menolak meremehkan komitmen tulus kami untuk melindungi kesehatan dan keselamatan 30.000 pekerja yang membangun stadion dan proyek turnamen lainnya.

"Kami telah bekerja dengan rajin bersama pemerintah Qatar untuk memastikan bahwa turnamen ini memberikan warisan sosial yang langgeng."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI