Sudah Habis Miliaran, Rumput Stadion GBT Ternyata Belum Standar FIFA, Kok Bisa?

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 26 September 2022 | 09:05 WIB
Sudah Habis Miliaran, Rumput Stadion GBT Ternyata Belum Standar FIFA, Kok Bisa?
Stadion Gelora Bung Tomo, Jawa Timur. (Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPRD Kota Surabaya bingung dan mempertanyakan proses renovasi dan perbaikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang sudah menghabiskan dana miliaran tetapi kualitas rumputnya dinilai FIFA belum memenuhi standar.

Sebelumnya pada Sabtu (24/9/2022), Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kembali menerjunkan dua tim untuk meninjau infrastruktur dan mengecek lapangan Stadion GBT jelang Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang.

Dalam prosesnya, FIFA meminta rumput di Stadion Gelora Bung Tomo untuk memiliki kualitas standar sepak bola. Padahal, rumput Stadion GBT sudah sempat mengganti rumput lama dengan yang sesuai standar FIFA pada Agustus 2020 lalu.

Setelah Piala Dunia U-20 ditunda dari 2021 ke 2023 akibat pandemi Covid-19, Pemkot Surabaya juga telah menggelontorkan dana untuk biaya perawatan Stadion GBT dan tiga lapangan latihan dengan nilai Rp2 miliar.

Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Agung Prasodjo di Surabaya, Senin (26/9/2022), pun bingung dengan apa yang terjadi. Pasalnya, dia menyebut Pemkot Surabaya telah menghabiskan anggaran ratusan miliar rupiah untuk persiapan Piala Dunia U-20 pada 2023.

"Bukankah pembangunannya (GBT) untuk memenuhi standar FIFA? Lalu kenapa saat ini kualitasnya masih dianggap belum memenuhi standar FIFA?," kata Agung.

Arsip Foto - Sejumlah petugas mengupas rumput yang lama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya untuk diganti dengan rumput yang baru sesuai standar FIFA menjelang Piala Dunia U-20. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya).
Arsip Foto - Sejumlah petugas mengupas rumput yang lama di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya untuk diganti dengan rumput yang baru sesuai standar FIFA menjelang Piala Dunia U-20. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya).

Menurut dia, kontraktor pelaksana pembangunan Stadion GBT harus bertanggung jawab, termasuk rumput Stadion Gelora 10 Nopember (GN10) yang jauh dari standar FIFA.

Hal itu, lanjut legislator Partai Golkar ini, perlu ditekankan lagi agar penyelenggaraan Piala Dunia di Surabaya pada 2023 bisa maksimal.

"Saya berharap Pemkot bisa melakukan pembangunan kembali sekitar area lapangan latihan A hingga C sehingga ofisial tidak sibuk memungut bola di selokan samping lapangan latihan," kata Agung.

Baca Juga: Heboh Adboard Ketum PSSI dan Menpora di GBLA, Netizen: Menjijikkan dan Bikin Malu

Selain itu, kata dia, pihaknya meminta Pemkot Surabaya untuk melakukan audit ulang pekerjaan kontraktor pelaksana GBT, GN10 dan lapangan THOR menyusul informasi rumput di stadion tersebut jauh dari standar FIFA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI