Suara.com - Sepakbola tak bisa terlepas dari namanya keajaiban. Karena bola itu bundar. Jika memang hanya satu musim saja terjadi dan kejadian ini dikenal dengan sebutan one season wonder.
Dunia sepak bola tak hanya diberkahi dengan kemampuan individu pemain, tetapi juga keberuntungan di setiap tim yang layak mendapatkannya.
Seolah bagai kutukan terhadap satu klub yang dianggap layak mendapatkan, bak cerita dongeng yang menjadi kenyataan di dunia nyata.
Lantas klub mana saja yang berhasil meraih kesuksesan tersebut?
Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Terbaru Usai Manchester City dan Tottenham Menang Telak
Meski hanya semusim, namun catatan itu menjadi pengubah sejarah sepak bola.
Berikut deretan klub one season wonder di liga top Eropa, dimulai dari cibiran hingga berhasil menorehkan prestasi dan membungkam nyinyiran yang ada:
1. Sampdoria 1991
Sampdoria memastikan trofi Liga Italia musim itu setelah mengalahkan Lecce di markas sendiri, torehan 51 poin tak lagi bisa dikejar duo Milan di bawahnya.
Duet Roberto Mancini dan Gianluca Vialli di lini serang Sampdoria membuat pertahanan lawan bak arena bermain yang mengasyikan bagi mereka.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Bantai Leicester City, Son Cetak Hattrick!
Juventus bahkan dipaksa finish di urutan ketujuh, sementara AS Roma membuat heboh dengan skandal doping Angelo Peruzzi dan Andrea Carnevale.
Diakhiri dengan berakhirnya karier Diego Maradona bersama Napoli, setelah terbukti mengonsumsi kokain hingga pada akhirnya ia menghilang.
2. Wolfbsurg 2009
Untuk kali pertama Wolfsburg meraih gelar Bundesliga musim 2008-2009 usai ditentukan lewat kemenangan besar atas Werder Bremen dengan skor 5-1.
Perolehan 69 poin Wolfsburg bahkan tak lagi bisa diekjar Bayern Muenchen yang bertengger di peringkat kedua klasemen dengan raihan 67 poin.
Kesuksesan Wolfsburg bertambah usai Grafite keluar sebagai peraih gelar sepatu emas, dengan koleksi 28 gol membuat duetnya bersama Dzeko ditakuti klub lawan.
Total koleksi gol keduanya mencapai 54 poin, memecahkan rekor duet tertajam Gerd Muller dan Ulli Hoeness untuk Bayern Muenchen dengan torehan 53 gol.
3. Montpellier 2012
Ada kalanya Paris Saint-Germain (PSG) menjadi tim pecundang usai kalah dalam perebutan gelar dari Montpellier.
Hal itu terjadi pada musim 2011-2012, Montpellier sukses mengoleksi 82 poin di akhir klasemen dan membuat PSG tertahan di peringkat kedua dengan 79 poin.
Gelar juara Ligue 1 2012 dipastikan Montpellier usai mengalahkan Auxerre dengan skor 1-2 di Stade Abde Deschamps.
Torehan ini sekaligus menjadi yang pertama bagi mereka, tepat setelah meraih gelar Piala Prancis pada 1990.
4. Gent 2015
Gelar juara pertama Kota Sepak Bola dalam sejarah 115 tahun berdirinya klub, bangkit dari keterpurukan finansial klub sejak 1999.
Hingga pada 2014, kondisi hutang yang mulai membaik dan status juara di musim 2014-2015 menjadi satu-satunya alasan mereka mentas di kasta tertinggi kompetisi Eropa, Liga Champions.
Mengakhiri musim dengan 49 poin, unggul dua poin dari rival terberat mereka Club Brugge yang berada di peringkat kedua dengan 47 poin.
Penantian panjang Leicester City selama 132 tahun terbayar lunas, pada 7 Mei 2016 para penggemar menyambut para pemain dengan antusias tinggi.
Menorehkan 81 poin, unggul jauh dari pesaing terdekat Arsenal yang mengoleksi 71 poin di akhir musim itu.
Di bawah komando Claudio Ranieri, menjelma sebagai manajer Ialia ke-8 berbeda yang mampu membawa klub meraih gelar juara Liga Inggris era Premier League.
Leicester City menjadi klub ke-14 yang berhasil meraih gelar Premier League atau kompetisi era modern dengan suntikkan modal yang kecil.