PSSI Sebut JIS Tak Sesuai Karakter Suporter Indonesia: Cocoknya di Madrid, London dan Milan

Selasa, 13 September 2022 | 09:49 WIB
PSSI Sebut JIS Tak Sesuai Karakter Suporter Indonesia: Cocoknya di Madrid, London dan Milan
Penampakan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, saat laga pembuka International Youth Championship (IYC) 2021, yang mempertemukan tim U-18 Atletico Madrid dan U-18 Bali United, digelar, pada Rabu (13/4/2022). JIS menjadi tempat pelaksanaan IYC 2021 pada 13-19 April 2022. (ANTARAMichael Siahaan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PSSI, Yunus Nusi menyebut Jakarta International Stadium (JIS) cocoknya berada di kota-kota seperti Madrid, London, dan Milan. Menurutnya, karakter stadion modern seperti JIS tak sesuai karakter suporter Indonesia.

Menurut Yunus Nusi, stadion modern seperti JIS belum cocok berada di Jakarta. Stadion itu lebih sesuai berada di Madrid, London, dan Milan yang punya fasiltas pendukung seperti lahan parkir yang bagus, serta sarana transportasi.

"Karena kan beda infrastruktur dan sekelas stadion JIS itu sangat cocok berada di tengah-tengah kota Madrid, Milan, aksesnya di Madrid kita tahu bersama tempat parkirnya di luar juga bagus, di Eropa khususnya," kata Yunus kepada awak media, Senin (12/9/2022).

Yunus Nusi, Sekjen PSSI (Twitter/@PSSI)
Yunus Nusi, Sekjen PSSI (Twitter/@PSSI)

"Tidak salah untuk FIFA membangun stadion sekelas itu, tetapi FIFA tahu enggak di sekitarnya ada kereta api, pemukiman padat penduduk, jalan sempit, dan tak ada kantung-kantung parkirnya. Itu yang bagi kami saat ini belum sesuai dengan karakter suporter Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Adu Statistik Ronaldo Kwateh vs Ramadhan Sananta di Liga 1, Siapa Lebih Bagus?

Polemik PSSI dan JIS masih menjadi bahan perbincangan. Sebelumnya, PSSI menyebut JIS tidak layak menggelar pertandingan level internasional.

Seperti diketahui, PSSI semula merencanakan digelarnya laga FIFA matchday antara Timnas Indonesia vs Curacao pada 27 September mendatang. Namun, setelah dilakukan inspeksi, PSSI mengklaim JIS masih belum layak dipakai.

Jakarta International Stadium (Antara)
Jakarta International Stadium (Antara)

Selain fasilitas kantung parkir, ada beberapa hal yang menjadi catatan PSSI. Salah satunya adalah akses masuk yang tidak terpisah antara pemain, ofisial, tamu VIP, dan penonton umum.

"Lalu ketika nanti tim tamu misalnya, langsung berhenti di area umum, di sana ada pemain-pemain hebat yang juga ada ribuan suporter yang melihatnya, itu kan keamanannya kurang begitu bagus. Ketika bis itu tidak bisa masuk langsung ke dekat akses lorong masuk ke ruang ganti. Itu yang kami khawatirkan," jelasnya.

Lebih jauh, Yunus tak membantah bahwa pembangunan JIS didampingi FIFA. Hanya saja, pihak PSSI tidak disertakan di dalamnya.

Baca Juga: Tak Terima PSSI Sebut JIS Tak Layak, Wagub DKI: Itu Standar Internasional!

"Setahu saya dengan PSSI tidak pernah. Saya 2016 sudah di PSSI, 2017 di Exco, mungkin dengan pihak lain. Tetapi kita juga mengetahui bahwa disupervisor oleh FIFA, hanya saja kita tidak tahu persis," ungkap Yunus Nusi.

"Namun, bagi kami itu sudah benar. Lebih benar lagi ketika JIS itu berada di tengah-tengah kota Madrid, London, dan Milan. Itu sangat representatif untuk sebuah stadion," ia menambahkan.

Ada beberapa hal yang disebut PSSI perlu diperbaiki dari JIS agar bisa menggelar laga internasional. Salah satu yang ditekankan oleh federasi yakni karakter suporter di Indonesia.

Yunus kemudian memberikan beberapa poin penting terkait apa yang perlu dibenahi pihak JIS jika ingin dikategorikan sebagai stadion yang layak untuk menggelar pertandingan bertaraf internasional.

"Kita tahu bersama bahwa karakter suporter kita kan beda dengan di Eropa yang antre dan disiplin. Ketika nanti dengan puluhan ribu suporter hanya dengan satu flow masuknya, itu kan bisa stagnan, apalagi bus tamu yang kita jaga," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI