Suara.com - Thomas Tuchel mengaku terpukul dan hatinya terasa hancur setelah dipecat dari kursi manajer Chelsea menyusul serangkaian hasil buruk di awal musim 2022-2023.
Thomas Tuchel dipecat Chelsea pada Rabu pekan lalu tak lama setelah The Blues dipermalukan Dinamo Zagreb 0-1 dalam matchday pertama Grup E Liga Champions 2022-2023.
"Ini adalah salah satu pernyataan saya yang paling sulit yang harus saya tulis yang saya harapkan tak perlu saya lakukan selama sekian lama," tulis Tuchel di Twitter, Minggu (11/9/2022) waktu setempat.
"Saya merasa hancur bahwa masa bakti saya di Chelsea harus berakhir. Ini adalah klub yang saya anggap rumah, baik secara profesional maupun pribadi."
Baca Juga: Daftar 10 Pertandingan Liga Inggris Ditunda karena Ratu Elizabeth Meninggal Dunia
Chelsea sendiri langsung menunjuk manajer Brighton & Hove Albion Graham Potter sebagai manajer baru mereka hanya sehari setelah memecat Thomas Tuchel.
Sebelum dipecat, Thomas Tuchel menjadi sosok yang dielu-elukan fans Chelsea.
Pasalnya, sejak menggantikan posisi Frank Lampard pada Januari 2021, dia langsung membawa The Blues melesat tinggi dengan menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan Manchester City di final.
"Kebanggaan dan rasa riang yang saya rasakan saat membawa tim ini menjuarai Liga Champions dan Piala Dunia Klub akan tetap abadi tersimpan," kata Tuchel.
"Saya merasa terhormat telah menjadi bagian dari sejarah klub ini dan kenangan dalam 19 bulan terakhir akan selalu mendapatkan tempat spesial dalam hati saya," pungkasnya sebagaimana dilansir dari Antara.
Baca Juga: Masa Berkabung Ratu Elizabeth II, Pekan Ketujuh Liga Inggris Resmi Ditunda