Suara.com - Cara menjadi wasit profesional akan dibahas dalam artikel ini, khususnya menjadi wasit di sepak bola Indonesia.
Wasit masih dipandang remeh di Indonesia, hal ini bisa dilihat dari banyaknya wasit menjadi korban kekerasan fisik atau verbal saat memimpin pertandingan.
Banyak penyebab hal ini terjadi, mulai dari kinerja wasit yang dinilai kurang maksimal hingga keputusan-keputusan kontroversial yang lahir dari sang pengadil.
Padahal, untuk menjadi wasit di Indonesia sendiri tidak mudah. Ada berbagai proses yang harus dilewati seseorang jika ingin menjadi wasit, terlebih jika ingin menjadi pengadil di kompetisi tertinggi seperti Liga 1.
Berikut ulasan cara menjadi wasit:
Lisensi C3-C1
Pada tahap pertama, seseorang harus mengambil kursus wasit C3 atau dasar yang diselenggarakan oleh pengurus cabang PSSI dari kabupaten atau kota.
Setelah mendapatkan lisensi wasit C3 dan telah memimpin beberapa pertandingan dalam rentang waktu satu tahun, wasit baru bisa naik tingkat.
Mereka bisa mengambil kursus C2 yang digelar oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Materi kursus yang diberikan di tahap ini pun lebih banyak sesuai standar FIFA.
Baca Juga: Libas Liverpool 4-1 di Naples, Presiden Napoli: Malam yang Selamanya akan Diingat
Selain itu ada tes fisik yang menjadi salah satu syarat bagi seorang wasit untuk bisa memimpin pertandingan dengan level lebih tinggi.