Suara.com - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll mengaku lebih menikmati pekerjaannya sebagai pelatih ketimbang masih jadi pemain. Ia kini lebih bisa menikmati banyak waktu bersama keluarga.
Thomas Doll menerangkan pekerjaannya sebagai pelatih sangat menyenangkan bersama timnya saat ini, Persija . Meski jauh dari negara asalnya, Jerman, Doll mengaku waktu bersama keluarga kini lebih banyak.
Mantan pemain Lazio ini mengaku istri dan anaknya juga tinggal di Jakarta. Ketika tim sedang libur, mereka sering menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan.
Doll mengaku suka nge-mall di Pondok Indah Mall (PIM) dan Gandaria City. Tentu juga bersama dengan istri dan anak-anaknya.
Baca Juga: Baru Dilepas Persija Jakarta, Alfriyanto Nico Sudah Anggap Timnas Indonesia U-19 Banyak Kurangnya
"Menurut saya kehidupan sebagai pelatih lebih tenang dibandingkan saat saya masih aktif sebagai pemain," kata Thomas Doll seperti dimuat laman resmi klub, Selasa (6/9/2022).
"Sekarang istri dan anak saya sudah ikut tinggal di Jakarta. Jadi kami bisa lebih sering menikmati waktu bersama walaupun sekedar pergi belanja ke Mal Pondok Indah dan Gandaria City," ia menambahkan.
Adapun Thomas Doll sejatinya bukan nama sembarangan. Sang pelatih pernah bermain dan melatih beberapa klub top Eropa hingga tampil di Timnas Jerman.
"Menurut saya, kehidupan pemain sepak bola di akhir tahun 80-an dan 90-an lebih berat dari sekarang. Saya harus terpisah jauh dari istri dan anak. Dalam beberapa minggu saya pernah hanya dua hari berada di rumah dan sisanya saya mengikuti TC (training camp) bersama klub," terang Doll.
"Saya pun melakukan hal yang sama saat persiapan Olimpiade bersama Jerman Timur ataupun Piala Eropa 1992 setelah Jerman sudah melakukan reunifikasi," ia menambahkan.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Dikalahkan Persija dalam Uji Coba, Shin Tae-yong: Tidak Begitu Penting
Kerja keras Thomas Doll jauh dari keluarganya memang membuahkan hasil. Salah satunya berhasil membawa Jerman ke final Piala Eropa 1992. Kendati Jerman harus kalah oleh Denmark pada saat itu, Thomas merasa mempunyai kebanggaan tersendiri.
"Tapi perlu dikatakan memang kerja keras saya terbayar. Selain kemampuan bermain yang meningkat, saya sangat bangga bisa bermain dengan Timnas Jerman. Saya pun sempat bermain di beberapa klub besar Jerman sepanjang karier saya,” ungkapnya.
“Di antara pengalaman saya sebagai pesepak bola profesional, mungkin Entracht Frankfut menjadi klub yang kurang berkesan bagi saya. Pada saat itu saya sering mengalami cedera sehingga hanya mendapat waktu bermain yang sedikit,” pungkasnya.
Thomas Doll berhasil meraih dua gelar DDR-Oberliga (Divisi tertinggi Jerman Timur) pada musim 1986-1987 dan 1987-1988 secara beruntun dan Piala DDR pada musim 1987-1988 dan 1988-1989 juga secara beruntun.
Sosok 56 tahun itu juga pernah bermain di klub besar Eropa seperti Hamburg SV dan SS Lazio. Sementara sebagai pelatih, Borussia Dortmund, Hamburger SV, APOEL, hingga Al-Hilal pernah ia rasakan.