Suara.com - Loket penukaran tiket Persib Bandung vs Rans Nusantara FC tutup lebih awal karena dihancurkan Bobotoh atau pendukung Persib. Pihak PT Persib Bandung pun minta maaf.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono membenarkan adanya penutupan lebih awal tempat penukaran e-tiket di Lapang Progresif.
Hal itu diakibatkan kondisi di lokasi yang tidak kondusif.
"Untuk menghindari kondisi yang semakin tidak kondusif tersebut, sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf, karena dengan terpaksa lokasi penukaran e-ticket di progresif tersebut kami tutup lebih awal," ujar Teddy Tjahjono, Minggu, 4 September 2022, dikutip dari AyoBandung.
Baca Juga: KACAU Loket Penukaran Tiket Persib Bandung vs Rans Nusantara FC Dihancurkan Bobotoh
Kelompok supporter yang memaksa untuk mendapatkan tiket gelang penanda tanpa adanya transaksi pembelian tiket sebelumnya (e-tiket) yang juga membuat dirinya merasa kecewa.
"Semoga pada pertandingan di stadion GBLA selanjutnya, seluruh bobotoh dapat memahami dan menghormati seluruh regulasi dan aturan terkait mekanisme pembelian tiket yang telah kami tentukan, agar terciptanya iklim menonton pertandingan yang nyaman dan juga aman," tandasnya.
Kronologis
Loket penukaran tiket elektronik laga Persib Bandung bs Rans Nusantara FC dihancurkan bobotoh, pendukung Persib Bandung. Lokasi itu porak poranda hingga harus tutup lebih awal.
Tempat penukaran tiket itu ada di Lapangan Progresif, Soekarno-Hatta.
Video aksi tak terpuji itu beredar di media sosial. Dalam video itu terlihat oknum bobotoh memaksa ingin mendapatkan tiket gelang yang berfungsi untuk bisa masuk dan menonton pertandingan di Stadion GBLA.
Puluhan oknum bobotoh itu nampak mengamuk dan merusak beberapa fasilitas di lokasi penukaran e-tiket.
Pagar pembatas antrian nampak berjatuhan setelah ditendang dan dijatuhkan oleh oknum yang ada di lokasi.
Bahkan kursi dan meja yang digunakan oleh panitia pun turut berhamburan akibat jadi objek pelampiasan oknum bobotoh yang memaksa ingin mendapatkan tiket gelang untuk masuk ke stadion.
Dikutip dari AyoBandung (jaringan Suara.com), mereka teriakan meluapkan kekesalan saat memaksa ingin mendapatkan tiket gelang.
Sebagian bobotoh yang mengantongi e-tiket pun nampak berhamburan meninggalkan lokasi guna menghindari hal yang tidak diinginkan.