Suara.com - Setelah persidangan atas kasus penganiayaan yang melibatkan Ryan Giggs dan mantan pacarnya, Kate Greville, ditunda, mantan pelatih Wales itu tampaknya mencoba melanjutkan hidup atau move on.
Ryan Giggs memutuskan untuk menjual rumah yang pernah ditempatinya bersama Kate Greville senilai 1,7 juta poundsterling atau sekitar Rp29 miliar.
Terletak di Worsley, Giggs diketahui telah memiliki properti tersebut selama sekitar 20 tahun, sejak kariernya sebagai pemain Manchester United.
Namun, dengan tuduhan penganiayaan terhadap mantan kekasihnya di dalam rumah tersebut, Giggs merasa telah menyimpan terlalu banyak kenangan menyakitkan dan memutuskan untuk menjualnya.
Baca Juga: Tangguh dan Sulit Ditebak, Erling Haaland Dijuluki Daemon oleh Pemain Manchester City
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh The Sun, Giggs sebenarnya mulai memasarkan rumah besar itu pada Maret 2021, namun tak kunjung terjual.
Hingga pada Juni 2022, datang seorang pembeli dan kesepakatan diselesaikan hanya beberapa minggu sebelum persidangan atas kasus penganiayaan yang membelitnya.
Mengingat sifat kasus yang menonjol dan fakta bahwa ketidakmampuan juri untuk menemukan konsensus membuat persidangan ditunda, dan Giggs akan menghadapi persidangan ulang.
Dilaporkan Marca, Jumat (2/9/2022), pengadilan akan mengambil keputusan atas kasus tersebut antara 5 September dan 9 September 2022.
Ternyata Bukan Hanya Kate yang Jadi Korban
Baca Juga: Carlo Ancelotti Beberkan Alasan Real Madrid Ogah Rekrut Banyak Pemain
Ryan Giggs terancam hukuman pidana setelah dilaporkan mantan kekasihnya, Kate Greville, telah melakukan pemaksaan dan penganiayaan.
Kejadian tersebut diduga terjadi di kediaman mereka yang berlokasi di Worsley, Gtr Manchester, 1 November 2020.
Tak hanya itu, Giggs juga menghadapi tuduhan penyerangan terhadap saudara perempuan Kate, Emma. Penyerangan terhadap Emma terjadi pada malam yang sama dengan Kate.
Persidangan Giggs ini sejatinya digelar pada Januari 2022, tetapi terpaksa ditunda karena tumpukan kasus yang disebabkan pandemi COVID-19.
Akibat kasus tersebut, Giggs pun terpaksa melepaskan jabatannya sebagai pelatih Timnas Wales.