Suara.com - Manajemen Arema FC mengingatkan para pendukung yang biasa dikenal dengan sebutan Aremania, untuk tidak menyalakan flare atau suar pada laga antara Singo Edan melawan Persija Jakarta.
Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (26/8/2022), mengatakan bahwa ia telah meminta para Aremania agar mengikuti ketentuan dengan tidak menyalakan flare yang akan merugikan klub.
"Apapun yang dilakukan Aremania, saya minta tidak ada flare. Kami akan mengakomodasi beberapa koreo yang akan dilakukan oleh Aremania pada laga tersebut," kata Haris.
Haris menjelaskan, ia mengharapkan tidak ada lagi oknum suporter yang menyalakan flare pada saat berada di area Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada saat berlangsungnya laga antara Singo Edan melawan Macan Kemayoran.
Baca Juga: Erik Ten Hag Sudah Muak dengan Cristiano Ronaldo, Persilakan Sang Superstar Angkat Kaki
Menurutnya, jika nantinya masih didapati oknum suporter yang menyalakan flare, maka akan berdampak terhadap klub karena mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Apabila ini terus berlanjut, sangat disayangkan dimana kita mendukung tim kesayangan, tapi merugikan akibat ulah oknum suporter," katanya.
Pada pertandingan tersebut, lanjutnya, pihaknya akan melakukan pengawasan agar tidak ada lagi flare yang dinyalakan oleh oknum suporter tersebut. Selain itu, para pendukung juga diminta untuk tidak menyalakan bom asap, petasan dan tidak ada aksi pencopetan.
"Saya memohon kepada Aremania untuk tidak menyalakan flare, bom asap, petasan dan zero copet. Kami akan melakukan pengawasan untuk mengetahui siapa oknum yang menyalakan flare tersebut," ujarnya seperti dimuat Antara.
Arema FC secara keseluruhan telah mendapatkan sanksi denda sebesar Rp270 juta akibat sejumlah pelanggaran yang terjadi di Stadion Kanjuruhan saat menjamu PSS Sleman dan pada laga tandang melawan Bali United.
Baca Juga: Hadapi Bali United di Pekan Ketujuh Liga 1, Skuad Persik Kediri Nyaris Lengkap
Pada saat pertandingan melawan PSS Sleman, didapati pendukung Arema FC yang menyalakan flare dan berakibat denda Rp100 juta. Kemudian, adanya lemparan gelas air mineral oleh oknum suporter yang diarahkan kepada pemain PSS Sleman dan berakibat denda Rp50 juta.
Serta adanya penembakan beberapa petasan ke hotel tempat PSS Sleman menginap dan dikenai denda Rp20 juta. Kemudian, denda tambahan Rp100 juta akibat ulah suporter yang menyalakan flare pada saat bertandang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.