Suara.com - Pelatih Persija Jakara, Thomas Doll mengaku bisa saja kehilangan kepercayaan kepada PSSI. Itu jika keinginannya tidak dikabulkan oleh Federasi Sepakbola Indonesia itu.
Hal ini berkaitan dengan insiden antara pemain Persija, Ondrej Kudela dan penggawa RANS Nusantara FC, Arthur Bonai. Doll meminta agar Arthur Bonai dihukum berat.
Dalam laga lanjutan BRI Liga 1 akhir pekan kemarin tersebut, Kudela sempat disikut Arthur.
Alhasil, bibir bek Timnas Repbulik Ceko itu sempat mengucurkan banyak darah dan mendapat perawatan hingga dijahit.
Baca Juga: PSIS Semarang Pecat Sergio Alexandre, Posisi Pelatih Sementara Diserahkan ke Achmad Resal
Tetapi, wasit yang memimpin pertandingan sendiri, yakni Faulur Rosy hanya memberikan kartu kuning kepada Arthur. Padahal di Eropa, menurut Doll hukuman bakal jauh lebih berat.
Bahkan, pemain yang melakukan kekerasan bisa mendapatkan skorsing dalam waktu lama. Terkait hal ini, PSSI bisa melakukan hal serupa jika tak mau kehilangan kepercayaan dari pelatih berpaspor Jerman itu.
“Ini tak biasa terjadi. Di Eropa, tindakan seperti itu tak bisa lagi didiskusikan. Tak penting itu dalam laga atau setelah laga karena ada video yang bisa dilihat semuanya,” kata Thomas Doll.
“Jadi saya berharap kepada PSSI, kalau tak ada yang dilakukan, saya tak bisa percaya lagi ke sepak bola yang jujur," sambung mantan juru taktik Borussia Dortmund itu.
Doll mengaku sangat marah setelah melihat tayangan ulang. Menurutnya, Arthur tidak layak hanya diberi kartu kuning.
Baca Juga: PSSI: Yang Jelas Kita Tidak Pernah Kerja Sama dengan Sponsor Judi Online
"Saya sangat marah ketika melihat pelanggaran itu dan melihat apa yang terjadi dengan pemain saya. Seseorang harus memberikan hukuman dan saya pikir opini saya ini mewakili banyak orang,” jelasnya.
“Ini tak bisa terjadi. Ketika kita bicara soal fair play, seharusnya pemain yang lakukan pelanggaran itu dikeluarkan dari laga. Lalu ada sanksi tak bisa bermain beberapa minggu. Dia tak bisa hanya datang ke loker dan bilang maaf, karena pemain kami harus ke rumah sakit,” pungkas Doll.