Suara.com - Calon pemain naturalisasi Indonesia, Jordi Amat, menjalani debut pahit bersama Johor Darul Tazim (JDT). Ia tampil di luar posisi aslinya dan timnya dipermalukan.
Jordi Amat akhirnya menjalani debut bersama tim barunya, JDT. Pemain asal Spanyol ini tampil ketika klub top Malaysia itu menghadapi tim raksasa Liga Jepang, Urawa Reds di babak 16 besar Liga Champions Asia 2022.
Bertanding sebagai tim tamu, Jordi Amat dan JDT harus menelan pil pahit usai tumbang dengan skor 0-5 dari Urawa Reds.
5 gol yang bersarang di gawang JDT ini dicetak masing-masing lewat Brace David Moberg Karlsson dan Kasper Junker. Sedangkan satu gol lainnya dicetak Alexander Scholz.
Baca Juga: Luis Milla Jadi Pelatih Persib, Dirtek PSSI Berharap Bisa Beri Dampak Positif ke Timnas Indonesia
Kekalahan telak ini membuat media Malaysia memberikan analisis. JDT dianggap kurang tepat memainkan Jordi Amat di posisi gelandang bertahan. Mantan pemain Espanyol ini terbiasa menjadi bek tengah, tapi dimainkan menjadi salah satu dari Double Pivot dalam skema 3-5-2.
Pemain keturunan Indonesia ini disebut kurang apik dalam bermain ketika berduet dengan Natxo Insa di lini tengah tim berjuluk Southern Tigers. Bahkan Amat dikatakan sudah tak bermain dalam posisi itu pada tiga tahun terakhir.
"Kita tahu keduanya tidak cukup apik dalam beraksi. Malah, Amat sebenarnya sudah hampir tiga tahun tidak bermain sebagai gelandang bertahan karena itu posisi keduanya," tulis laporan semuanyabola.com dinukil pada Minggu (21/8/2022).
"Masalah ketidaksesuaian (Jordi Amat) dan bukan posisi utama itu memberikan beban tambahan kepada Natxo yang juga tidak cukup apik," imbuh laporan tersebut.
Sementara itu, Jordi Amat sejatinya tidak tampil buruk ketika melihat statistik. Hanya memang masalah kebiasaannya tak bermain di gelandang jangkar membuatnya kurang maksimal.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Kebanjiran Bonus Miliaran Rupiah, Bima Sakti: Kami Bagikan Secara Adil
Dilansir dari Fotmob, dalam 71 menit permainan yang dilakoni, ia mampu melepaskan 24 operan dari 29 percobaan.
Selain itu, akurasi operannya pun cukup baik, dengan catatan 83 persen. Untuk akurasi umpan panjangnya, Jordi Amat sukses melepaskan 2 operan dari 3 percobaan atau akurasi 67 persen.
Soal bertahan, Jordi Amat hanya kalah dalam duel di lapangan, dengan hanya memenangkan 1 dari 4 duel yang tercipta di laga itu. Namun, Jordi Amat mampu membuat 1 tekel sukses, 2 intersep, dan memenangi 2 duel udara selama 71 menit permainan.