Mengenang Momen Timnas Indonesia Hancur Lebur di Kualifikasi Piala Asia pasca Juara Piala AFF U-22

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 10:50 WIB
Mengenang Momen Timnas Indonesia Hancur Lebur di Kualifikasi Piala Asia pasca Juara Piala AFF U-22
Suasana laga Timnas Indonesia U-22 vs Vietnam pada semifinal Piala AFF U-22 2019 di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Minggu (24/2/2019) sore WIB. [ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengalaman pahit yang pernah dialami timnas Indonesia U-22 asuhan Indra Sjafri seusai menjuarai Piala AFF U-22 2019 tapi gagal bicara banyak di Kualifikasi Piala Asia U-22 2020 semestinya menjadi pelajaran berharga.

Saat itu, timnas Indonesia U-22 mengalami euforia yang terlalu berlebihan setelah berhasil merebut trofi Piala AFF U-22 2019 usai menggebuk Thailand dengan skor 2-1 di partai final.

Akibat prestasi ini, seluruh anggota timnas Indonesia U-22, mulai dari pelatih Indra Sjafri hingga anak asuhnya, sempat diarak ke Istana Negara hingga diguyur bonus milyaran rupiah.

Bonus yang diterima skuad Garuda Muda datang dari berbagai kalangan, mulai dari MNC Group, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), pengusaha Irwan Mussry, hingga Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023

Saat itu, Presiden Jokowi memberikan bonus sebesar Rp200 juta, sedangkan Menpora mengucurkan dana sebesar Rp65 juta untuk timnas Indonesia U-22.

Adapun MNC Group memberikan hadiah satu unit motor kepada masing-masing pemain. Pengusaha Irwan Mussy menyodorkan hadiah jam tangan mahal untuk para pemain.

Para pemain Timnas Indonesia U-22 merayakan gol penyerang Osvaldo Haay (kedua kanan) ke gawang Brunei Darussalam dalam pertandingan Grup B cabang olahraga sepakbola SEA Games 2019 di Stadion Binan Football, Laguna, Filipina, Selasa (3/12/2019) malam WIB. [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Para pemain Timnas Indonesia U-22 merayakan gol penyerang Osvaldo Haay (kedua kanan) ke gawang Brunei Darussalam dalam pertandingan Grup B cabang olahraga sepakbola SEA Games 2019 di Stadion Binan Football, Laguna, Filipina, Selasa (3/12/2019) malam WIB. [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]

Secara keseluruhan, anak asuh Indra Sjafri masing-masing menerima uang sebesar Rp265 juta plus satu unit jam tangan mahal dan satu unit sepeda motor.

Berbagai hadiah ini diharapkan bisa menjadi apresiasi sekaligus melecut semangat Garuda Muda untuk menatap gelaran selanjutnya, yakni Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Namun, ternyata performa anak asuh Indra Sjafri justru sangat jauh dari harapan. Tergabung di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Garuda Muda hancur lebur dibabat musuh-musuhnya.

Baca Juga: Bima Sakti Minta Pemain Timnas Indonesia U-16 Jaga Kebugaran dan Jauhi Gorengan

Mereka memang hanya bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, dan Brunei Darussalam. Namun, nyatanya Indonesia gagal bersaing.

Pada laga pertama, mereka digulung Thailand dengan skor 0-4, lalu ditekuk Vietnam dengan skor tipis 0-1, dan terakhir menang 2-1 atas Brunei Darussalam.

Hasil ini membawa Egy Maulana Vikri berada di peringkat ketiga klasemen akhir Grup K dengan koleksi tiga poin dari tiga pertandingan.

Kenyataan pahit ini disebut-sebut menjadi imbas dari euforia berlebihan yang dialami oleh tim asuhan Indra Sjafri seusai gelaran Piala AFF U-22 2019.

Dengan kata lain, salah satu kritik yang dialamatkan kepada Indra Sjafri saat itu ialah bahwa level timnya masih mentok di Asia Tenggara karena belum mampu bersaing di kancah Asia.

Pelajaran penting ini turut menjadi tamparan keras bagi federasi yang terlalu melibatkan timnas Indonesia U-16 pada berbagai agenda seusai berhasil menjuarai Piala AFF U-16 2022.

Timnas Indonesia U-16 juga mengalami hal yang sama. Anak asuh Bima Sakti dipaksa mengikuti berbagai agenda yang tak berkaitan dengan sepak bola seusai menjadi juara.

Mereka bahkan sempat menjadi bintang tamu pada acara dangdut yang memperingati HUT RI ke-77 yang dirayakan oleh salah satu stasiun televisi nasional.

Kontributor: Muh Adif Setiawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI